

SAMARINDA : Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Samri Shaputra menyampaikan dukungannya terhadap rencana Pemerintah Kota Samarinda, yang saat ini tengah mempersiapkan pembangunan transportasi massal berbasis bus rapid transit (BRT).
BRT adalah transportasi massal seperti Trans Jakarta atau Trans Banjarmasin, bus akan melayani sejumlah halte sesuai koridornya. Penumpang cukup sekali membayar saja, tidak peduli jauh dekat jarak yang ditempuh, sepanjang belum keluar dari halte, penumpang tidak akan dikenakan biaya tambahan.
Sebelumnya Pemkot Samarinda telah menyusun kajian dan masterplan angkutan massal tersebut sejak tahun 2022. Memasuki tahun 2023 ini, rencana pembangunan BRT masih pada tahap studi kelayakan (feasibility study) dan desain teknis terperinci (detail engineering design).
Samri Shaputra menilai rencana pembangunan BRT tersebut tentu saja akan menambah jumlah sarana transportasi di Kota Tepian. Ke depannya, BRT menjadi salah satu solusi untuk memecah beragam persoalan transportasi yang timbul selama ini.
“Rencana tranportasi massal itu akan diberlakukan di Samarinda merupakan solusi yang bagus. Kita dukung untuk mengurangi kendaraan di jalan umum, mudah-mudahan hal itu dapat berjalan nantinya,” tuturnya kepada Narasi.co saat ditemui di ruang kerjanya di DPRD Kota Samarinda, Kamis (6/4/2023).
Meski Politisi kelahiran Samarinda, 26 Oktober 1967 itu menyatakan sikap dukungan, tapi dirinya memberikan catatan bahwa pembangunan infrastruktur secara keseluruhan baik itu fasilitas dan sarana prasarana pendukung lainnya perlu diperhatikan secara maksimal.
Dia berharap fasilitas umum (BRT) tersebut harus dibuat sedemikian aman dan nyaman agar masyarakat utamanya penumpang memiliki minat dan ketertarikan yang tinggi untuk menggunakan angkutan umum. Sebutnya tranportasi besutan pemerintah harus menawarkan keuntungan lebih dibanding menggunakan kendaraan pribadi.
Hal itu dalam rangka membangun budaya disiplin masyarakat agar gemar menggunakan transportasi umum sehingga perlahan mulai mengurangi aktivitas kendaraan pribadi yang berimplikasi kepada penurunan angka kemacetan di jalan.
“Harapannya ketika BRT tersebut direalisasikan, tawaran kemudahan, keuntungan, kenyamanan dan keselamatan itu menjadi hal yang harus dipersiapkan. Sehingga dapat memancing perhatian masyarakat menggunakan kendaraan itu,” ucap politisi PKS tersebut.
