JAKARTA : Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Elen Setiadi mengapresiasi langkah Kaltim dalam tindak lanjut pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK).
Hal itu ia sampaikan usai mendengar laporan perkembangan rencana kawasan ekonomi unggulan Kaltim kepada Dewan Nasional KEK di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (22/12/2022).
“Saya apresiasi Bu Sekda. Ada langkah-langkah percepatan,”ujarnya.
Elen pun memberi saran agar beberapa kendala yang masih dihadapi dan bersentuhan dengan kementerian terkait seperti soal izin pelabuhan, pengeboran air tanah dalam kawasan, serta infrastruktur di luar dan dalam kawasan segera dituangkan dalam surat resmi untuk ditindak lanjuti Dewan Nasional KEK.
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni yang juga Sekretaris Dewan Kawasan KEK MBTK mengaku optimis progres ke depan akan lebih maju.
Ia menyebut, Dewan Kawasan KEK MBTK sudah memetakan masalah yang dihadapi KEK MBTK, sekaligus merumuskan opsi solusinya.
“Solusi yang kami tawarkan adalah penguatan kelembagaan dengan menyiapkan BUMD (Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutai Timur),” ungkapnya.
“Untuk melakukan itu, kita sudah menyiapkan skema. Tahun 2023 kita siapkan FS BUMD-nya, rancangan peraturan daerahnya, penataan asetnya untuk menjadi penyertaan modal,” sambungnya.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim itu menjelaskan, sementara proses menuju BUMD berjalan, Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) yakni PT MBTK tetap bisa melakukan fungsi sebagai BUPP, salah satunya menjalin kerja sama dengan para investor.
Berbagai izin seperti pelabuhan, keperluan air, telekomunikasi dan listrik akan tetap difasilitasi untuk segera diselesaikan.
“Setelah kita laporkan, Dewan Nasional KEK mengapresiasi. Semua masalah sudah kita petakan, dan ternyata mereka juga memotret hal yang sama. Bahkan kita sudah menyiapkan solusinya.,” tutur Sri.
Bagusnya, hampir tidak ada catatan buruk yang disampaikan Dewan Nasional KEK, kecuali permintaan untuk target-target waktu semisal lama waktu pembuatan peraturan daerah.
“Kita optimis dan mereka mengapresiasi, karena kita sudah memotret masalahnya dan ada rencana tindak. Berarti ada komitmen kuat dari pemerintah provinsi di sana,” pungkasnya.
Direktur PT MBTK Ade Himawan menambahkan, saat ini sudah ada satu investor yang beroperasi di KEK MBTK dengan total investasi senilai Rp109 miliar, sementara aktivitas 14 kali pengiriman CPO yang mereka lakukan sudah menembus angka di atas Rp500 miliar.
“Kami juga masih mempunyai sejumlah investor potensial, di antaranya PT Samudera Pelabuhan Indonesia untuk pengembangan pelabuhan internasional Ma loy,” ujarnya.
Kemudian PT Perkebunan Nusantara III (PT Industri Nabati Lestari) akan membangun refinery minyak goreng Posco dari Korea dan ada pula PT Songgority yang mengaku siap berinvestasi sebesar USD 5 miliar atau setara 75 triliun.
Sekda Sri Wahyuni didampingi Asisten Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmad, Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim M Sa’duddin, Plt Kepala Bappeda Kaltim Yusliando dan Karo Ekonomi Setda Provinsi Kaltim Iwan Darmawan. Tampak hadir, Direktur Utama Perusda Melati Bakti Satya Aji Abidharta Hakim.
