SAMARINDA: Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) H. Seno Aji kembali menunjukkan komitmennya terhadap aspirasi warga daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Kali ini, ia menerima langsung perwakilan warga Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), khususnya dari Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai, yang menggelar aksi damai di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Rabu, 6 Agustus 2025.
Dalam suasana penuh keakraban, Seno Aji duduk lesehan bersama warga, mendengarkan keluhan sekaligus menjelaskan rencana dan capaian pembangunan di Mahulu.
“Alhamdulillah, kita sudah menerima aspirasi warga Mahulu. Mereka ingin tahu perkembangan pembangunan infrastruktur jalan dari Kutai Barat ke Mahulu, dan kita sudah sampaikan dengan terbuka,” ujar Wagub usai pertemuan.
Wagub Seno Aji memaparkan bahwa Pemerintah Provinsi Kaltim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 miliar dari APBD tahun 2025 untuk pembangunan jalan penghubung dari Tering hingga Ujoh Bilang.
Selain itu, dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp80 miliar tahun ini, dan akan terus berlanjut hingga 2026 dengan total bantuan mencapai Rp300 miliar.
“Jadi, ada kurang lebih Rp280 miliar tahun ini yang dialokasikan untuk jalan tersebut. Target kita, pada 2026-2027 jalur Tering ke Ujoh Bilang bisa mulus dan selesai,” jelasnya.
Pada tahun 2026, Pemprov Kaltim juga menyiapkan tambahan Rp120 miliar dari APBD untuk melanjutkan pembangunan. Sisa anggaran APBN sekitar Rp220 miliar akan turut mempercepat penyelesaian proyek strategis ini.
Selain pembangunan jalan utama, Wagub Seno menegaskan pentingnya keterpaduan pembangunan antara pemerintah provinsi dan kabupaten. Ia mendorong Pemerintah Kabupaten Mahulu agar mengalokasikan anggaran pembangunan jalan hingga ke tingkat kecamatan dan desa.
“Kami mendorong agar pembangunan dari Pemkab Mahulu juga menjangkau kecamatan-kecamatan, termasuk Long Apari dan Long Pahangai. Harapannya bisa terkoneksi dengan mulus,” ungkapnya.
Wagub juga menyinggung soal akses pendidikan dan kesehatan yang menjadi fokus perhatian Pemprov. Ia memastikan kedua sektor tersebut menjadi prioritas dalam skema pembangunan lintas wilayah.
Terkait distribusi logistik dan kebutuhan bahan pokok, Seno Aji menyampaikan bahwa proses pengiriman ke Mahulu sedang berlangsung dan akan segera diterima oleh masyarakat.
Dalam jangka panjang, Kaltim juga akan mendapat dukungan strategis dari pemerintah pusat lewat proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 300 megawatt (MW) yang akan dibangun di kawasan Sungai Boh mulai tahun 2026.
“Ini adalah proyek strategis nasional kerja sama dengan PLN. Diharapkan listrik dari PLTA ini bisa menjangkau Mahulu, Kukar, Kubar, hingga Samarinda,” jelas Seno.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim, Irhamsyah, yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, serta Kepala Bagian Pemerintahan H. Imanuddin.
Pemprov Kaltim menegaskan keseriusannya dalam membangun konektivitas dan pemerataan pembangunan di wilayah perbatasan seperti Mahulu, yang selama ini masih menghadapi tantangan geografis dan keterisolasian.