Browsing: Diskominfo Kutim
“Kami bekerja sama dengan berbagai dinas seperti PU dan Perkim untuk mencapai sinergi dalam pembangunan,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/11/2023).
“Target kami adalah membuat semua desa transmigrasi mandiri, dan infrastruktur menjadi salah satu indikator penting untuk mencapai hal tersebut,” lanjut Isriza.
“Proses tanam hingga panen tidak lepas dari dukungan tim Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Disnakertrans, yang memastikan para petani mendapatkan pemahaman dan bimbingan teknis yang diperlukan,” ungkap Isriza saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/11/2023).
“Kita sedang berupaya membangun komunikasi yang kuat dengan badan usaha, terutama yang beroperasi di sektor sawit. Hal ini tidak hanya untuk memberdayakan masyarakat transmigrasi, tetapi juga untuk melibatkan mereka dalam pemberdayaan UMKM dan kerjasama dengan koperasi Bumdes di bawahnya,” ucapnya saat ditemui langsung, Rabu (22/11/2023).
“Program ini mencakup beberapa aspek, salah satunya adalah bantuan bibit. Kami bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur dan dinas teknis terkait untuk menyediakan bibit bagi masyarakat transmigran,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/11/2023).
“Beberapa kader kadang-kadang terpaksa menggunakan pengukuran manual karena kami masih kekurangan alat yang memadai. Ini menjadi masalah serius dalam memastikan data yang akurat,” ujar Ronny Bonar saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (23/11/2023).
“Saat ini, sebenarnya hanya dokter yang bisa mengatakan stunting itu. Tidak boleh kita mengatakannya. Ada istilah, stunting itu pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting,” ungkap Ronny Bonar dalam pertemuan di ruang kerjanya, Kamis (23/11/2023).
“Kita selalu susah menarik data terutama dalam penanganan masalah stunting. Data stunting itu yang taat mengeluarkan itu Dinkes melalui data Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM), Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), atau Survei Kesehatan Indonesia (SKI),” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (23/11/2023).
“Mobilisasi orang ini tinggi, kadang sulit menentukan kecamatan yang menjadi fokus utama. ISPA menyebar hampir merata, dan meskipun banyak kawasan sawit, debu dari jalan-jalan yang berdebu juga menjadi kontributor,” ungkap dr. Bahrani, Selasa (21/11/2023).
“Perencanaan pembangunan kesehatan di daerah harus didasarkan pada enam pilar tersebut. Pemerintah Daerah perlu mengutamakan tindakan promotif dan preventif, meningkatkan kemandirian alat kesehatan, dan memastikan harga obat yang terjangkau,” ungkap Bahrani, Selasa (21/11/2023).