SAMARINDA: Dalam upaya mempertahankan keadaan ekonomi pasca-COVID-19, Wali Kota Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Harun menyoroti pertumbuhan yang berhasil ia capai dalam periode kepemimpinnya.
APBD Samarinda meningkat secara signifikan dari Rp2,8 triliun menjadi Rp5,2 triliun dalam kurun waktu sekitar dua tahun.
“Pendapatan asli daerah juga mengalami peningkatan yang mencolok dari Rp340 miliar menjadi Rp770 miliar tahun ini,” jelasnya, Selasa (5/12/2023).
Selanjutna, ia memandang masa pandemi COVID-19 sebagai ujian berat yang memerlukan kepemimpinan yang kuat dan adaptasi yang cepat.
Dalam periode penuh tantangan ini, Andi Harun menegaskan komitmen Pemkot untuk menjaga kesejahteraan masyarakat Samarinda.
Orang nomor satu di Kota Tepian tersebut berbagi pengalaman sulitnya memimpin di tengah pandemi, di mana tugas utamanya adalah memastikan pengawasan terhadap kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
“Setelah dilantik, saya hanya bisa melakukan pengawasan terhadap pemakaian masker siang dan malam. Tidak banyak hal yang bisa kita lakukan saat itu, dengan adanya lockdown dan larangan kegiatan masyarakat,” ungkap Walikota Andi Harun.
Ia mengakui bahwa banyak daerah, termasuk di Jawa Barat, mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid, seperti penutupan pabrik dan sulitnya menaikkan pendapatan daerah.
Selain itu, sulitnya situasi tidak menjadi alasan bagi pemimpin untuk berhenti bekerja. Ia menekankan bahwa masyarakat tetap membutuhkan bimbingan dan kemajuan, terutama dalam menghadapi krisis seperti pandemi COVID-19.
“Solidaritas dan kebersamaan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan tersebut tanpa mengeluh,” ujarnya.
Namun, ia menekankan pentingnya melibatkan semua sektor dan secara jujur mengevaluasi kelemahan pemerintah.
“Kita harus melihat ke dalam, mengenali kelemahan kita sebagai pemerintah, dan tidak boleh terlena dengan kesan kita hebat dan sempurna terus-menerus,” paparnya.
Terakhir, ia mendorong untuk terus bergerak maju dan beradaptasi di tengah perubahan, menyadari bahwa tantangan membutuhkan sinergi antar semua pihak. (*)