BONTANG : 12 Oktober 2024 Kota Bontang merayakan hari jadinya yang ke-25 dengan penuh semangat dan harapan besar untuk masa depan.
Upacara Bendera Merah Putih sebagai peringatan HUT ke-25 oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) berlangsung di Stadion Taman Prestasi.
Hadir berbagai tokoh penting, termasuk Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni yang bertindak sebagai Inspektur Upacara mewakili Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik.
Tema peringatan kali ini, “Mendayung Bersama untuk Bontang Hebat dan Beradab”, menggambarkan komitmen seluruh elemen masyarakat dalam memajukan kota.
Dalam sambutannya, Sri Wahyuni mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan Kota Bontang selama 25 tahun terakhir.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Provinsi Kalimantan Timur, saya mengucapkan Dirgahayu Kota Bontang ke-25. Usia ini mencerminkan kematangan semangat dan kekuatan masyarakat dalam membangun kota yang kita cintai,” ungkapnya.
Sri Wahyuni menggarisbawahi perjalanan Bontang dari sebuah perkampungan kecil di pesisir Selat Makassar hingga menjadi kota yang maju seperti sekarang.
Transformasi tersebut, menurutnya, tidak terlepas dari berbagai program dan strategi yang diambil oleh Pemerintah Kota Bontang dalam memaksimalkan potensi wilayah.
Dengan kemajuan ini, Bontang menjadi tujuan bagi para pendatang dari berbagai daerah, yang mencari penghidupan di kota yang dinilai sangat menjanjikan.
Keberagaman penduduk dari suku-suku seperti Kutai, Dayak, Banjar, Bugis, Jawa, Madura, hingga Batak menjadi warna tersendiri bagi kota ini. Namun, keberagaman ini juga membawa tantangan, terutama dalam menjaga kerukunan sosial.
“Pemerintah Kota Bontang telah berhasil menjawab tantangan ini dengan menciptakan iklim sosial yang kondusif, mendorong peran aktif masyarakat untuk bersama-sama membangun kota ini,” ujar Sri Wahyuni.
Selama seperempat abad, Kota Bontang telah mencapai berbagai kemajuan yang membanggakan. Beberapa indikator pembangunan yang disampaikan Sri Wahyuni antara lain:
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 74,89 menjadi 81,63 pada tahun 2023, menunjukkan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
2. Persentase Penduduk Miskin terus mengalami penurunan hingga 4,11% pada 2023, mencerminkan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Gini Rasio Kota Bontang, indikator kesenjangan distribusi pendapatan, menurun menjadi 0,299 pada 2023, memperlihatkan kesenjangan sosial yang semakin mengecil.
4. Tingkat Pengangguran Terbuka menurun signifikan dari 17,02% menjadi 7,74% di tahun yang sama, sementara pertumbuhan ekonomi tanpa sektor migas meningkat dari minus 2,94% menjadi 4,16%.
“Pencapaian ini adalah bukti kerja keras semua pihak, dan menunjukkan bahwa Kota Bontang berada di jalur yang tepat menuju kemajuan,” tambahnya.
Menjelang Pilkada serentak pada akhir tahun 2024, Sri Wahyuni mengingatkan pentingnya menjaga suasana kondusif di tengah masyarakat.
“Sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama proses Pilkada,” tegasnya.
Ia juga menekankan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjaga profesionalitas selama tahapan Pilkada.
Sri Wahyuni juga mengajak masyarakat Bontang untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak, memilih pemimpin yang memiliki visi untuk kemajuan kota.
“Pilkada bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang masa depan daerah kita,” ujarnya.
Di usia yang ke-25 ini, Sri Wahyuni berharap Bontang semakin maju dan tetap menjaga jati dirinya sebagai kota yang beradab.
“Hebat saja tidak cukup, kita harus menjunjung nilai-nilai moral dan sosial. Kerukunan, toleransi, dan solidaritas di tengah keberagaman harus terus dijaga,” kata Sri Wahyuni.
Dengan posisi strategis sebagai pendukung Ibu Kota Nusantara, Sri Wahyuni optimis Bontang akan terus berperan penting dalam pembangunan Kalimantan Timur.
“Mari kita jadikan HUT ke-25 ini sebagai momentum untuk melangkah lebih baik, mewujudkan Bontang Hebat dan Beradab,” tutupnya.(*)