SAMARINDA: Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmad mengatakan masuknya Kabupaten Berau dan Penajam Paser Utara dalam sampel indeks harga konsumen (IHK) cukup mempengaruhi pola data dan angka yang dimunculkan dan ditangkap oleh BPS Kaltim.
“Sebagai contoh bulan kemarin, Februari Berau menyumbang angka inflasi cukup signifikan. Artinya kita harus melakukan penguatan TPID, khususnya pada empat kabupaten/kota yang menjadi sampel IHK,” katanya.
Hal itu ia katakan pada High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2024 “Berkolaborasi Mengendalikan Inflasi dalam Menghadapi HBKN Ramadan dan Idulfitri 2024” di Hotel Mercure Samarinda, Kamis (14/3/2024).
Berau dan PPU baru saja dimasukkan untuk menjadi sampel IHK Kaltim. Sebelumnya, hanya Samarinda dan Balikpapan.
Ia menjelaskan, inflasi Kaltim pada tahun 2023 lalu berada di urutan ketiga dengan angka year on year yang cukup tinggi, yakni 3,4 persen.
“Perlu kita antisipasi, terutama mendekati hari keagamaan,” tegasnya.
Ia mengingatkan, apabila hanya mengurusi Samarinda kemudian Berau dan PPU tidak dilakukan penguatan serta upaya pengendalian inflasi maka secara langsung akan berdampak pada angka inflasi di Kaltim.
“Kita fokus bagaimana menerjemahkan upaya kita untuk menjalankan strategi 4 K pengendalian inflasi yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Ia menambahkan, khusus di Samarinda sudah dibuat toko penyeimbang, yakni Kios Sigap yang berada di Pasar Segiri.
“Kami berharap toko penyeimbang ini bisa di replikasi mekanisme, prosedurnya ke kabupaten lain. Minimal kepada kabupaten/kota yang menjadi sampel IHK, yaitu PPU, Berau dan Balikpapan,” harapnya.
Ia meminta seluruh OPD untuk memastikan agar bagaimana program kegiatan mereka meningkatkan produksi aneka komunitas yang disesuaikan dengan startegi rencana pengendalia inflasinya.
“Jadi tidak bekerja di koridornya masing-masing, tapi diangkat bahwa apa yang kita kerjakan sangat mempengaruhi pengendalian inflasi,” pesannya.
Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana mengungkapkan, angka terakhir yakni pada Februari 2024 inflasi bulan ke bulan Kaltim di angka 0,27 persen.
“Kelompok yang mengalami inflasi seperti makanan, minuman dan tembakau serta transportasi yang dominan angkutan udara,” sebutnya.