SAMARINDA: Sejak mengoperasikan layanan kedokteran nuklir pada 2018, RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda telah menangani lebih dari 8.000 pasien dengan berbagai kasus kanker. Data rumah sakit menunjukkan, hingga tahun 2024 tercatat sebanyak 8.015 pasien telah menjalani pemeriksaan kedokteran nuklir di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tersebut.
Direktur RSUD AWS, dr. Indah Puspitasari, Sp.A (K), mengatakan bahwa angka tersebut termasuk 600 pasien tiroid yang berhasil menjalani tindakan ablasik dengan teknologi nuklir.
“Kalau 600 itu pasien tiroid, atau gondok. Hasilnya bagus sekali. Secara keseluruhan sudah ada 8.015 pasien sejak 2018 hingga 2024,” ujarnya, Jumat 5 September 2025.
Jenis kanker yang paling banyak ditangani melalui layanan nuklir di AWS adalah kanker payudara dan kanker serviks. Keduanya termasuk jenis kanker dengan prevalensi tertinggi di Kalimantan Timur maupun di Indonesia.
“Untuk kanker, yang banyak itu di AWS adalah kanker payudara dan kanker servik leher rahim. Itu yang paling tinggi kasusnya,” jelasnya.
Dengan teknologi PET Scan, penyebaran kanker dapat diketahui secara detail. “Kalau misalnya pasien kanker, kita masukkan ke alat PET Scan. Kalau sudah terjadi metastase, nanti terlihat jelas, seperti pulau-pulau. Contoh, kanker payudara menyebar ke otak, itu langsung kelihatan,” urainya.
Menurut dr. Indah, teknologi nuklir dengan dosis kecil bisa menjadi solusi efektif untuk pengobatan kanker jika ditangani oleh tenaga medis yang tepat.
“Dengan nuklir ini, di tangan yang tepat, kemudian kita manfaatkan dengan teknologi yang tepat, dengan dosis kecil itu bisa menyelesaikan permasalahan, terutama terkait penyakit kanker,” tegasnya.
Pasien-pasien yang sebelumnya harus berobat ke luar daerah kini bisa tertangani lebih dekat. Keberadaan layanan kedokteran nuklir di AWS dinilai membawa harapan baru bagi masyarakat Kalimantan Timur dan Indonesia timur.
“InsyaAllah, AWS ini akan semakin lengkap dengan tambahan alat baru yang sedang menunggu izin. Jadi masyarakat tak perlu rujuk jauh-jauh,” pungkasnya.