
Bontang – Wakil Ketua DPRD Kota Bontang Agus Haris menuntut pertanggungjawaban PT Wijaya Karya (Wika) soal pipe filter (jasa las) Bontang yang tidak memenuhi kualifikasi.
“Harus dibuktikan pernyataan itu. Tidak bisa asal klaim,” ujarnya, Senin (23/5/2022).
Ia menuntut pernyataan tersebut harus dibuktikan dengan data valid untuk mengetahui kebenaran kualitas pipe filter lokal.
“Kita bakal tanyakan mana datanya. Sebab apa yang disampaikan cukup menyakiti pekerja lokal,” tuturnya.
Ia melanjutkan, bahwa pihaknya melalui Komisi I DPRD Kota Bontang akan melakukan pemanggilan terhadap pihak PT Wika, Dinas Ketenagakerjaan serta organisasi welder dan pipe filter Bontang untuk mempertanyakan kebenarannya.
“Saya perintahkan Komisi I segera buat surat pemanggilan,” tandasnya.
Adapun sebelumnya, Manajer Proyek PT Wika Hadi Prasetyo mengatakan pihaknya mendatangkan 20 pekerja pipe filter dari luar daerah lantaran pipe filter asal Kota Bontang tak mampu menyelesaikan pekerjaan mengelas besi 20 inci per hari sesuai yang ditargetkan perusahaan.
Pipe filter asal Kota Bontang hanya mampu mengerjakan 12 inci per hari, sementara PT Wika dituntut untuk menyelesaikan pembangunan pabrik Amonium Nitrat tersebut di akhir tahun 2022.