Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor bangga dan bersyukur karena Indonesia akhirnya menerima advance payment atau pembayaran awal insentif dari Program Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Berbasis Lahan pada skema Forest Carbon Partnership Facility (FCPF).
Hal itu dikatakan Isran saat menghadiri Expose dan Press Conference Program Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Berbasis Lahan pada skema Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) di Provinsi Kaltim, yang diadakan Biro Perekonomian Setda Provinsi Kaltim di Hotel Gran Senyiur Balikpapan pada Selasa, (8/11/2022).
“Ini bisa menjadi percontohan karena yang pertama di Asia Tenggara, bahkan di Asia Pasifik. Kaltim juga menjadi yang pertama di Indonesia melaksanakan program FCPF ini,” ujar Isran bangga.
Advance payment atas Program Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Berbasis Lahan dengan skema FCPF di Kalimantan Timur telah dilaksanakan dalam kurun waktu 2020 – 2024.
Atas kerja keras pemerintah dan masyarakat Kaltim itu, negara-negara donor melalui World Bank atau Bank Dunia akan memberikan dana kompensasi total sebesar USD 110 juta melalui Kementerian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Menurutnya, kabar pembayaran advance payment ini menjadi titik terang pengakuan dunia atas implementasi konsep pembangunan hijau berkelanjutan yang menjadi komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim sejak beberapa tahun lalu.
Sebelumnya, World Bank menyetujui permintaan pembayaran advance payment melalui surat Sekretaris Jenderal KLHK Nomor S.981/SETJEN/ROKLN/KLN/2022 tanggal 26 September 2022, dan telah setuju melakukan pembayaran advance payment sebesar USD 20,9 juta atau sebesar Rp 320 miliar. Dana insentif itu kemudian diterima Indonesia pada 7 November 2022.
Mantan Bupati Kutai Timur itu menyebutkan hal itu sekaligus menjadi bukti nyata kontribusi besar Kaltim untuk dunia. Untuk itu, ia menyebut Kaltim layak ditetapkan menjadi ibu kota baru Indonesia masa depan.
“Ini merupakan perjalanan panjang tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen mengucapkan terima kasih banyak kepada Kaltim karena sudah turut serta berkontribusi dalam program penurunan emisi.
“Terima kasih semoga program ini berjalan semakin baik ke depannya dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kaltim dan dunia,” tuturnya.
Tampak hadir mendampingi Gubernur Kaltim, Asisten Administrasi Umum Riza Indra Riadi, Plt Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmad, Kadis Energi dan Sumber Daya Mineral Kaltim Munawar, Kadis Kehutanan Joko Istanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Encek Ahmad Rafidin Rizal, Kepala BPKAD Fahmi Prima Laksana, Karo Administrasi Pimpinan Syarifah Alawiyah dan Karo Perekonomian Iwan Darmawan.
