Samarinda – Forum BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area) melalui Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menfasilitasi kegiatan sosialisasi dan koordinasi penguatan kerja sama BIMP-EAGA sektor pertanian dan perikanan dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan.
Koordinasi tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni serta dihadiri 15 provinsi di Indonesia sebagai daerah subnasional Indonesia kerja sama BIMP-EAGA. Acara digelar di Hotel Aston Kota Samarinda, Senin (12/12/2022).
Sebagai keynote speaker, Sri Wahyuni memperkenalkan Kaltim dengan potensi ekonomi serta sosial budaya dalam rangka menopang pembangunan nasional serta sebagai langkah mem-branding Kaltim dalam kerja sama ekonomi BIMP-EAGA.
“Melalui kesempatan yang diberikan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Kaltim menjadi tuan rumah penyelenggaraam kegiatan koordinasi kerja sama sektor agribisnis. Kami juga memberikan informasi bahwa Kaltim yang merupakan salah satu anggota BIMP-EAGA ini memiliki potensi agribisnis yang bisa dilakukan kerja sama ekonomi,” ungkap Sri Wahyuni kepada awak media setelah membuka acara.
Ia menyampaikan, beberapa program pembangunan dan pemberdayaan sektor pertanian dan perikanan telah berjalan di 10 kabupaten/kota di Kaltim, lengkap dengan potensi komoditi unggulannya. Hal ini menempatkan Kaltim memiliki nilai tawar potensi investasi kerja sama ekonomi yang menjanjikan.
Misalnya, sebut dia, potensi ekspor sektor pertanian Kaltim salah satunya komoditi pisang kepok yang sudah diekspor ke Malaysia. Di sektor perikanan dan kelautan beberapa komoditi unggulan juga diekspor ke negara Philipina dan Malaysia.
Sebab itu, dirinya berharap beberapa komoditas unggulan yang ada di Kaltim khususnya sektor pertanian serta perikanan dan kelautan, dapat menjalin kerja sama ekonomi baru dengan daerah subnasional BIMP-EAGA yang lain.
“Ya tentu kita berharap komoditi unggulan pertanian dan perikanan kita, terjalin kerja sama antardaerah di Indonesia serta subregional para negara anggota BIMP-EAGA,” sambungnya.