SAMARINDA : Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) dalam rangka menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kaltim tahun 2024.
Dibuka langsung oleh Gubernur Kaltim Isran Noor, Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Odah Etam Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada, Kota Samarinda, Senin (17/4/2023).
Gubernur Isran Noor menyampaikan pembangunan Kaltim ke depannya tetap memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup dan memenuhi tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Termasuk mengurangi emisi karbon menjadi salah satu peluang untuk meningkatkan penerimaan daerah dengan perolehan insentif.
“Emisi karbon berhasil kita kurangi dan perolehan insentif kita gunakan untuk membiayai pembangunan daerah. Ke depan program forest carbon menjadi peluang untuk meningkatkan penerimaan daerah sehingga perlu terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Isran Noor menjelaskan, Kaltim telah berhasil menurunkan emisi karbon sekitar 30 juta ton CO2 equivalent yang dilakukan oleh World Bank melalui tim Program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fun (FCPF-CF).
Terkahir Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) Kaltim telah menerima dana insentif dari Wolrd Bank sebesar USD 110 juta atau Rp. 1,7 triliun atas kinerja pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).
Untuk itu, orang nomor satu di Kaltim itu menyebutkan potensi hutan Benua Etam memiliki prospek yang baik dalam mendukung pembangunan daerah, nasional dan internasional di masa depan. Sehingga menjadi tanggung jawab pemerintah untuk terus melestarikan dan menerapkan prinsip lingkungan yang berkelanjutan.
“Selanjutnya saya didampingi beberapa menteri akan bertandang ke Negara Brazil. Di sana pengelolaan dana insentif emisi karbonnya dikelola secara otonom, dan harapannya Kaltim juga dapat diberikan kewenangan untuk mengelola dana emisi karbonnya secara mandiri dan meningkatkan pembangunan daerah,” harapnya.