
BONTANG : Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, mengajak masyarakat untuk menyikapi perbedaan tanggal perayaan Iduladha sebagai rahmat.
Dalam pandangannya, Andi Faiz berharap perbedaan tersebut tidak menyebabkan perpecahan di antara masyarakat.
“Perbedaan itu adalah fitrah, dan kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ungkap Andi Faiz saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/6/2023).
Lebih lanjut, Andi Faiz meminta agar perbedaan tanggal perayaan Iduladha tahun ini, yang telah ditetapkan oleh Muhammadiyah pada tanggal 28 Juni dan oleh Pemerintah pada tanggal 29 Juli 2023, tidak dijadikan alasan untuk memecahbelah masyarakat.
Menurut Andi Faiz, perbedaan dalam menjalankan ibadah merupakan bagian dari keberagaman yang ada di Indonesia.
Ia mengajak seluruh masyarakat Bontang untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan, serta menghormati perbedaan tersebut.
“Dengan perbedaan ini kita tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan jangan terpecah belah,” terangnya.
Dalam menyikapi perbedaan tersebut, Andi Faiz juga mengajak masyarakat untuk saling menghormati dan memahami satu sama lain.
Dia berharap masyarakat dapat membangun dialog yang baik guna menciptakan pemahaman yang lebih luas tentang perbedaan tersebut.
Saat ini, masyarakat Bontang sedang menghadapi perbedaan pandangan terkait tanggal perayaan Iduladha.
Andi Faiz optimis kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan, masyarakat dapat mengatasi perbedaan tersebut dengan baik.
Ia menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dan persatuan di tengah perbedaan.
Ia berharap masyarakat Bontang dapat memanfaatkan
“Perayaan Idul Adha ini sebagai momentum untuk mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan toleransi antarumat beragama,” terangnya. (*)