

KUTIM : Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud), Mulyono, terus berupaya mengubah mindset program satuan PAUD.
Upaya ini dibuktikan dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Perencanaan Berbasis Data Disdikbud Kutim Tahun 2023.
Tujuan Bimtek ini agar terjadi perubahan mindset pada satuan PAUD dalam melakukan perencanaan kegiatan dan penganggaran.
“Program transisi dari PAUD ke SD harus dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan,” ujar Mulyono saat mengisi sambutan acara Bimtek Perencaan Berbasis Data Disdikbud Kutim Tahun 2023 di Hotel Royal Victoria, Senin (11/9/2023).
Dalam konteks ini, ia mengakui bahwa dukungan dari bupati juga sangat penting. Mengingat tantangan program dan alokasi anggaran yang tidak selalu mudah.
Mulyono juga mengumumkan langkah-langkah konkret dalam mendukung tenaga pendidik, seperti rencana kenaikan insentif guru non formal sebesar 50% pada tahun mendatang, dengan usulan kenaikan sebesar 20% yang telah diajukan kepada bupati.
“Untuk guru nonformal insyaalah tahun depan akan naik sekitar 50%. Untuk insentif saya mengusulkan kenaikan sebesar 20%. Begitu saya bawa ke bupati, kata bupati tambahin,” tuturnya.
Ia juga memberikan informasi tentang penerimaan 700 guru Pendidikan Pengembangan Potensi Keluarga (P3K) pada tahun 2023 ini.
Juga berkomitmen untuk mengajukan permohonan relokasi atau perubahan penempatan guru P3K agar dapat lebih efektif dalam mendukung pendidikan di daerah ini.
“Untuk yang masih TK2D informasi tahun ini ada penerimaan P3K sebanyak 700 orang, silahkan persiapan diri,” ungkap Mulyono.
Dalam akhir sambutnnya Mulyono meminta maaf apabila dukungan Disdikbud Kutim terhadap dunia pendidikan belum maksimal.
Namun, ia menekankan niat tulus mereka untuk terus berupaya memberikan yang terbaik.
“Saya menyampaikan permohonan maaf apabila selama ini dukungan Disdikbud Kutim kurang maksimal. Tetapi dengan niatan yang tulus kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan di Kutim,” tutur Mulyono.
Bimtek ini dihadiri oleh sekitar 343 peserta dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF), serta melibatkan 19 lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di wilayah tersebut.
Bimtek ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan di Kutai Timur dengan pendekatan yang lebih inovatif dan menyenangkan.
Semangat untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan berdaya guna bagi generasi muda Kutai Timur menjadi fokus utama dalam upaya ini. (*)

 
		 
