
SAMARINDA: Sebagai wakil rakyat, anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Yenni Eviliana menginginkan ada bantuan Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) jalur aspirasi.
“Sebagai anggota DPRD saya juga ingin bagaimana caranya kita punya aspirasi untuk memberikan bantuan beasiswa itu sih,” kata Yenni.
Keinginan itu ia sampaikan saat menghadiri Fokus Group Discussion (FGD) Monitoring dan Evaluasi Beasiswa Kalimantan Timur 2019-2023 di Hotel Platinum Balikpapan, Kamis (12/10/2023).
“Harusnya kalau di pusat itu ada cantolannya, paling tidak kita baik provinsi maupun kabupaten/kota ada. Kan lumayan tuh bisa membantu yang tidak terbantu dari aspirasi kita, jadi bisa merata,” tegasnya.
Yenni pun memuji mantan Gubernur Kaltim Isran Noor atas program yang memberikan manfaat nyata bagi anak-anak Benua Etam itu.
“Penambahan anggarannya jadi Rp500 miliar untuk BKT 2023. Pak Isran meninggalkan jejak yang luar biasa untuk anak kita,” pujinya.
Tak kalah penting, ia juga berharap para penerima BKT dimanapun menempuh pendidikan dapat kembali mengabdi di Kaltim.
“Apalagi SDM (sumber daya manusia) yang memang bagus-bagus ditandai, kamu kembali ke sini. Kan kebanyakan anak-anak tidak mau pulang, harapan saya mereka kembali dan membangun daerahnya masing-masing,” jelasnya.
Terlebih, dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim. Ia menegaskan, jangan sampai SDM Kaltim yang luar biasa bekerja di luar kemudian yang tidak memiliki kemampuan hanya menjadi penonton di tempat sendiri.
“Paling tidak mayoritas pekerja nanti di Kaltim harapannya ya anak-anak kita,” harapnya.
Yenni juga mengapresiasi jajaran Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur (BPBKT) yang menurutnya sudah berprogres dan mulai banyak perbaikan.
“Tadi saya lihat dari paparannya bertahap perbaikan-perbaikan, tidak mulai terdouble, sesuai dengan apa yang ditargetkan dengan mereka,” ucapnya.
Sebagai informasi, total dana yang telah dikucurkan Pemprov Kaltim untuk BKT periode 2019-2023 mencapai Rp1,27 triliun dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 213.031 orang yang terbagi menjadi 65 persen perempuan dan 35 persen laki-laki. (*)
