

KUTIM: Membangun keluarga yang berkualitas merupakan dambaan setiap pasangan yang akan membentuk keluarga.
Hal yang perlu dipersiapkan agar hal itu dapat terwujud adalah persiapan matang untuk menjadi orangtua baik secara fisik, psikologis, maupun finansial.
Pelaksan tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BPPKB) Ronny Bonar H Siburian menjelaskan kehadiran anak yang merupakan anugerah perlu dipersiapkan dengan baik.
“Karena itu calon orang tua perlu mengetahui gizi dan stimulasi yang harus diberikan kepada anak, cara perawatan kehamilan proses persalinan dan perawatan pasca persalinan yang baik, serta pentingnya menjaga kelangsungan hidup ibu dan bayi agar dapat mewujudkan anak yang sehat, cerdas, dan berkarakter,” ungkapnya baru-baru ini.
Ronny Bonar memaparkan beberapa tips untuk membangun keluarga berkualitas yaitu:
Pertama, konsep diri orang tua dan anak. Setiap orang tua perlu memiliki konsep diri dalam mengasuh anak.
“Ayah atau ibu harus percaya dan yakin bahwa sebagia orang tua, dirinya mampu mengasuh dan merawat anak dengan baik,’ tuturnya, beberapa waktu lalu.
Kedua, pengasuhan anak. Menurutnya, mengasuh anak merupakan tugas mulia yang harus dilakukan setiap orang tua.
Orang tua adalah pendidik pertama dan utama, sehingga tanggung jawab pengasuhan berada di tangan orangtua yaitu ayah dan ibu.
Ketiga, peran ayah dalam pengasuhan Anak. Ayah mempunyai peran yang sama pentingnya dengan ibu dalam mengasuh anak.
“Bahwa bukan hanya ibu yang dibebani pengasuhan anak. Interaksi yang dibangun sejak awal dengan ayah membuat Anak bisa merasakan kehadiran sang ayah dan dapat membangun kedekatan emosi antara ayah dan anak,” ujarnya.
Keempat, pertumbuhan dan perkembangan Anak. Tumbuh kembang di periode kritis/ periode emas sangat penting. Sehingga kesempatan emas ini tidak boleh disia-siakan.
Kata dia, kegalalan di periode ini bisa berakibat permanen dan dapat menghambat tumbuh kembang anak.
Tahap tumbuh kembang, stimulasi yang perlu diberikan akan dibahas dalam seri ini.
Kelima, peran orang tua dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua harus memahami bahwa mereka mempunyai peran penting dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Mereka juga memegang peran dalam menilai pertumbuhan dan perkembangan anak,” imbuhnya.
Keenam, gangguan tumbuh kembang anak.
Orang tua perlu mengenali kemungkinan gangguan tumbuh kembang.
Serta tindakan yang harus dilakukan orang tua bila anaknya mengalami gangguan tumbuh kembang.
Ketujuh, pengasuh dan perawatan anak usia 0- 6 tahun. Pemahaman mengenai pengasuhan dan perawatan akan mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Sehingga orang tua perlu mengetahui cara mengasuh dan merawat anak yang baik.
“Orang tua harus memahami secara khusus karakteristik anak usia 0- 6 tahun. Berserta perawatan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan akan nutrisi. Stimulasi dan permainan yang perlu diberikan Orangtua,” tambahnya.
Kedelapan, membangun karakter sejak dini. Tindakan yang dapat dilakukan orang tua untuk membangun karakter. Agar anak bertingkah laku sesuai norma dan nilai-nilai moral yang berlaku.
Dan yang terakhir (kesembilan) mempersiapkan si kecil masuk sekolah. Pemahaman Orangtua dalam menyiapkan fisik dan psikologis anak bila saatnya anak memasuki dunia sekolah.
“Hal-hal yang harus dipersiapkan Orangtua pada hari pertama anak masuk sekolah dan memahami hal-hal yang harus dikuasai anak sebelum sekolah,” sambungnya.
Ronny meyakini jika pemahaman dan langkah-langkah ini dilaksanakan dengan baik maka, setiap anak dapat tumbuh menjadi individu yang berakhlak baik, cerdas, dan siap menghadapi masa depannya. (*)