SAMARINDA: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Timur (Kesbangpol Kaltim) memperkuat upaya sosialisasi terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal ini, terutama menuju generasi muda yang diperkirakan akan menjadi pemilih dominan.
Dengan intensitas pemilih dari kalangan milenial dan Generasi Z, Kesbangpol Kaltim bertekad memberikan edukasi politik guna meningkatkan partisipasi mereka dalam proses demokrasi.
Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Juli 2023, generasi muda diperkirakan mendominasi Pemilu 2024, dengan pemilih generasi milenial mencapai 66,8 juta jiwa dan generasi Z sebanyak 57,5 juta jiwa.
Kepala Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kaltim, Eko Susanto menjelaskan bahwa fokus utama sosialisasi adalah mencegah generasi muda agar tidak menjadi apatis terhadap dunia politik.
“Sosialisasi wawasan kebangsaan menjadi fokus kami, terutama dalam mengenalkan makna politik yang sangat penting bagi sebuah bangsa. Kebijakan-kebijakan yang memenuhi kebutuhan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari dunia politik,” ujar Eko, Sabtu (2/12/2023).
Edukasi ideologi Pancasila juga menjadi prioritas, dengan 52.000 siswa SMA menerima pelajaran tentang nilai-nilai tersebut dalam lima tahun terakhir.
Upaya ini bertujuan untuk melawan sikap anti-politik dan menyadarkan bahwa kebijakan negara merupakan hasil dari suara masyarakat melalui pemilihan pemimpin.
“Jangan sampai mereka menghindari politik karena setiap langkah yang diambil negara ini berkaitan erat dengan kebijakan politik. Dengan pemahaman ini, kami berharap tingkat golput di Pemilu 2024 dapat diminimalkan,” jelasnya.
Eko menuturkan harapannya agar generasi muda tidak hanya menjadi penonton, melainkan juga aktor dalam proses pemilihan.
Politik, menurutnya, adalah bagian integral dari kehidupan bangsa, dan partisipasi mereka akan membentuk arah masa depan negara. (*)