SAMARINDA: Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Andi Harun bersama dengan tim Pemerintah Kota Samarinda melakukan pengecekan progres terowongan Gunung Manggah di Jalan Sultan Alimuddin, Senin (4/12/2023).

Pada kunjungan ini, Andi Harun menyampaikan kabar baik bahwa proyek ini berjalan sesuai target, bahkan melebihi target.
“Dari pemantauan kita hari ini, progres pekerjaan perhari ini mencapai 19.89 persen, melampaui target hampir 2 persen,” jelasnya saat diwawancarai usai pengecekan terowongan.
“Kami optimis dapat mencapai 31.83 persen hingga akhir Desember,” tegasnya.
Proyek tunnel ini memiliki jadwal kontrak hingga Oktober 2024, dan Wali Kota berkeyakinan bahwa proyek ini akan selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
“Kami berharap terowongan ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat Samarinda,” harapnya.
Selanjutnya, Andi Harun menjelaskan bahwa target galian di dalam terowongan mencapai sekitar 113 meter hingga akhir Desember.
Ia pun berharap agar semua berjalan lancar dan meminta dukungan masyarakat agar proyek ini dapat memenuhi harapan dan bermanfaat bagi kota.
“Kami harapkan bisa selesai tepat waktu dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, sekaligus bisa bermanfaat untuk mereduksi macet setidaknya sampai 50 persen di kawasan Otista dama dan sekitarnya,” ujar Andi Harun.
Politisi Partai Gerindra tersebut menyampaikan rasa syukur atas progres positif ini dan mengajak masyarakat untuk mendoakan kelancaran proyek.
“Do’akan saja mudah-mudahan sesuai dengan target Oktober 2024 kita sudah bisa fungsional kan,” pungkasnya dengan penuh harapan.
Sebagai Informasi, Proyek Terowongan Gunung Manggah Samarinda ini total panjangnya sekitar 690 meter.
Dalam proses konstruksinya, proyek ini menggunakan metode New Austrian Tunnelling Method (NATM).
Terdapat dua jenis dukungan, yaitu temporary support dan permanent support.
Temporary support melibatkan pemasangan baja untuk melindungi terowongan, sementara permanent support melibatkan lapisan beton tebal 50 sentimeter dengan kekuatan mutu tinggi.
Pelaksanaan proyek ini dilakukan selama 24 jam setiap hari, melibatkan sekitar 15 hingga 20 orang per shift yang bekerja di dalam terowongan.
Total manpower yang sudah diserap mencapai 194 tenaga kerja, yang dibagi dalam 2 shift dengan 20 persen tenaga kerja khususnya dari Samarinda, Kalimantan Timur.
Ini merupakan kontribusi nyata dari 100 persen karya anak bangsa untuk daerah Samarinda dan Kalimantan Timur.
Sumber daya proyek berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dengan nilai kontrak mencapai 356 miliar, belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Waktu pelaksanaan proyek berlangsung selama 660 hari kalender, dimulai sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) pada 26 Desember 2022, hingga 1 Oktober 2024, dengan periode pemeliharaan sekitar 1 tahun. (*)