SAMARINDA: Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kembali menyerahkan mobil operasional sekolah pada tahap ke lima.
Kali ini, mobil diserahkan untuk SMA dan SMK Negeri di Kutai Kartanegara (Kukar), Penajam Paser Utara (PPU), Bontang, dan Paser.
Sekretaris Disdikbud Kaltim, Yekti Utami, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang berhasil menyelesaikan tahapan ini.
Dalam sambutannya, Yekti Utami menegaskan bahwa mobil-mobil tersebut diperuntukkan bagi operasional sekolah, bukan untuk keperluan kepala sekolah.
“Total ada 48 unit mobil di tahap 5 ini. Mobil ini adalah untuk operasional sekolah bukan untuk operasional kepala sekolah. Tolong dirawat dan diperhatikan baik-baik untuk pembayaran STNK, servis, dan suku cadangnya,” pesannya dengan tegas.
“Hati-hati dalam membawa mobil dinas, jaga nama baik dinas khususnya dan Pemprov Kaltim umumnya. Jangan sampai parkir di tempat yang bukan semestinya,” sambungnya.
Penyerahan 48 unit mobil di tahap kelima ini melibatkan beberapa daerah, dengan alokasi yang merata.
Kutai Kartanegara mendapatkan 9 unit, Penajam Paser Utara 1 unit, Balikpapan 15 unit, Bontang 7 unit, Paser 15 unit, dan Kutai Timur 1 unit. Mobil-mobil tersebut bermerek Suzuki XL7 Hybrid Alpha dan Toyota Veloz.
Di sisi lain, Kepala SMK Negeri 2 Bontang, Mardianti menyambut baik bantuan tersebut dan menekankan kebutuhan akan kendaraan operasional dalam koordinasi ke pusat kota.
“Kendaraan sangat dibutuhkan saat akan berkoordinasi ke pusat. Sebelumnya sering menggunakan travel atau kendaraan pribadi. Bantuan yang diberikan ini kami gunakan sebaik-baiknya demi meningkatkan kualitas sekolah untuk mencerdaskan anak-anak di Kaltim,” ungkap Mardianti.
Ucapan terima kasih juga datang dari Kepala SMK Negeri 2 Tanah Grogot, Siti Nur. Pihaknya sangat senang karena di sekolahnya banyak kegiatan-kegiatan yang memerlukan transportasi.
Selama ini menggunakan mobil praktek yang ada. Padahal harusnya diperuntukan untuk praktek.
“Alhamdulillah seperti mendapat durian runtuh,” ujar Siti.
Dengan demikian, Pemprov membuktikan dedikasinya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik, di mana sarana dan prasarana yang memadai mendukung proses belajar-mengajar secara optimal. (*)
