SAMARINDA: Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Harun, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) saat peresmian kantor Denpal VI/1 Samarinda dan Asrama Type K luar Korem 091/ASN.
Pada kesempatan tersebut, Andi Harun menyatakan bahwa proyek-proyek yang dikerjakan oleh PUPR selalu meninggalkan pekerjaan yang dirasanya belum sempurna.
Ia menyoroti penggunaan anggaran sebesar Rp 2,3 miliar dari anggaran perubahan tahun 2023 untuk membangun 8 unit rumah dinas, serta alokasi Rp 4,6 miliar untuk workshop Denpal dan pengerjaan parit Denpal senilai Rp 2,3 miliar, namun masih merasa belum memuaskan.
Orang nomor satu di Kota Tepian itu juga mengkritik kondisi lapangan di depan gedung yang seharusnya diaspal terlebih dahulu sebelum dibuka secara resmi.
“Setiap ada kerja, pasti ada yang tersisa. Di halaman ini (halaman depan Kantor Denpal) kalau saya tahu tadi, nanti aja peresmiannya. Ini harusnya diaspal dulu,” ujar Andi Harun.
Meskipun telah beberapa kali mendapat teguran langsung, Kepala PUPR yang hadir hanya mampu memberikan sinyal “siap” untuk membenahi kinerja mereka.
Selain itu, Andi Harun juga menyampaikan inisiatifnya untuk melakukan rehabilitasi terhadap kompleks Denpal yang sebelumnya merupakan kawasan yang dapat dikatakan kumuh di tengah upaya penataan kota khususnya di sektor daerah Taman Samarendah.
Hal ini dilakukan agar tidak mengurangi nilai penataan kota di sekitar Taman Samarendah.
Ia juga menekankan pentingnya penanganan drainase untuk mengendalikan genangan di sekitar area Denpal dan Taman Samarendah. Dengan perbaikan drainase dan peningkatan kapasitasnya, diharapkan masalah genangan dapat diminimalisir.
“Kalian pasti pernah menyaksikan bagaimana dulu Taman Samarendah tergenang lebih dari satu hari, dan sekarang kita sudah benahi drainasenya serta menambah kapasitasnya untuk mengatasi masalah genangan,” tutupnya.(*)