JAKARTA: Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengakui adanya dukungan pemerintah terhadap Bank Mandiri sebagai BUMN dengan aset terbesar dan bersifat krusial bagi sistem perbankan Indonesia.
Menurut Teuku Ali Usman, saat ini lembaga pemeringkat internasional “Fitch Ratings” baru saja mengafirmasi (beri penilaian) peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek (International Long-Term Foreign & Local Currency Rating) untuk Bank Mandiri.
“Dari yang semula ‘BBB‘ selama 4 tahun terakhir kini menjadi ‘BBB’,” kata Teuku Ali Usman dalam keterangan resminya yang diterima narasi.co, Sabtu (11/5/2024).
Tidak cuma itu, kata Teuku Ali Usman, “Fitch Ratings” juga menaikkan peringkat Nasional Jangka Panjang (National Long-Term Rating), dari yang semula ‘AA+(idn)’ sejak tahun 2019 kini menjadi ‘AAA(idn)’.
Ali menambahkan, dengan adanya kenaikan peringkat ini, diharapkan Bank Mandiri dapat lebih menarik.
Lebih banyak investor, baik Equity Investors maupun Fixed-Income Investors serta membuat para investor semakin yakin, terhadap keberlanjutan performa Bank Mandiri ke depannya.
“Perbaikan rating ini merupakan bentuk pengakuan atas membaiknya kondisi keuangan Bank Mandiri secara berkesinambunga,” paparnya.
Hal ini tidak terlepas dari kinerja bank bersandi bursa BMRI ini, yang semakin prudent dalam melakukan ekspansi bisnis di tengah kondisi pasar yang volatil dan ketidakpastian ekonomi
Pada Januari 2024, lembaga pemeringkat Standard & Poor’s (S&P) juga meningkatkan peringkat (rating) Bank Mandiri, dari yang sebelumnya ‘BBB-/Stable/A-3’ menjadi ‘BBB/Stable/A-2’.
Di samping itu, fundamental Bank Mandiri dinilai terus membaik dan secara relatif lebih positif jika dibandingkan bank-bank lain.
“Perbaikan rating ini merupakan bentuk pengakuan atas membaiknya kondisi keuangan Bank Mandiri secara berkesinambungan,” paparnya.
Hal ini tercermin dari kemampuan Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp1.435 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 19,1 persen secara year on year (YoY).
Pencapaian tersebut melampaui pertumbuhan kredit industri yang secara tahunan tumbuh sebesar 12,4 persen pada akhir Maret 2024.
Bank Mandiri juga terus mengedepankan prinsip kehati-hatian, termasuk melakukan berbagai inisiatif dan inovasi layanan bagi seluruh nasabah dan stakeholder guna mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Upaya tersebut pun berbuah manis, terlihat dari posisi kualitas aset Bank Mandiri yang lebih baik, dibandingkan dengan lima bank besar.
Tercatat, rasio non-performing loan (NPL) Gross bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,02 persen per Maret 2024, turun 68 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 1,7 persen.
Pada saat yang sama, Bank Mandiri juga sangat prudent dan konservatif. Utamanya dalam menetapkan pencadangan kredit, tercermin dari coverage ratio bank only yang berada di level 368 persen.
Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga tercermin dari biaya kredit atau cost of credit (CoC) yang terjaga di level rendah yakni 0,99 persen per akhir Maret 2024.
Pertumbuhan kinerja keuangan tersebut juga didorong oleh serangkaian inovasi dan strategi digital Bank Mandiri.
Salah satunya melalui Super App Livin’ by Mandiri yang telah mampu mengelola 846 juta transaksi pada kuartal I 2024, meningkat 41,7 persen secara YoY dengan jumlah pengguna mencapai 24,4 juta, melesat 40 persen secara YoY.
Adapun nilai transaksi Livin’ by Mandiri pada kuartal I-2024 telah menembus Rp 921 triliun yang juga tumbuh sebesar 27,4 persen bila dibandingkan periode yang sama dengan tahun lalu.(*)