BONTANG: Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud mengatakan dirinya datang melakukan kunjungan kerja (kunker) ke wilayah utara dengan membawa janji yang dulu pernah diucapkan bersama Wakil Gubernur (Wagub) Seno Aji semasa kampanye.
“Janji bahwa pemerintah hadir untuk rakyat, tidak hanya membangun gedung dan jalan, tapi juga membangun keadilan, kesejahteraan dan harga diri,” ujarnya di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Sabtu, 12 Juli 2025.
Dalam kesempatan itu, Harum sapaan akrabnya menyerahkan secara simbolis sejumlah penghargaan dan bantuan dalam rangkaian program Gratispol dan Jospol.
Diketahui, Gratispol memberikan penghargaan berupa perjalanan ibadah umrah dan perjalanan religi kepada para marbot masjid, guru agama serta penjaga rumah ibadah nonMuslim yang selama ini telah mendedikasikan hidupnya menjaga nilai-nilai spiritual di masyarakat.
Adapun bantuan tersebut tahun ini diberikan kepada 48 orang di Kota Bontang, yang terdiri dari Islam sebanyak 33 orang, Kristen 10 orang, Katolik 3 orang, Hindu 1 orang, Budha 1 orang.
“Mereka adalah penjaga moral masyarakat. Mereka yang tak pernah menuntut, namun selalu hadir di garis depan dalam menguatkan spiritualitas umat,” pujinya.
Tak hanya itu, ia juga menyerahkan insentif Jospol kepada lebih dari 31.000 guru se-Kalimantan Timur.
Para penerima berasal dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, hingga guru-guru di madrasah dan pondok pesantren.
Untuk Bontang sendiri, ada sebanyak 2.799 guru yang telah terdata oleh Dinas Pendidikan Bontang dan akan menerima bantuan insentif sebesar Rp500.000 per bulan dari Pemprov Kaltim.
“Para guru adalah penanam benih masa depan. Tanpa mereka, tak akan lahir generasi emas Kaltim. Maka perhatian kepada guru adalah perhatian terhadap masa depan provinsi ini,” tegasnya.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu juga menyerahkan bantuan sosial kepada sejumlah Lembaga Kesehatan Sosial dan Usaha Ekonomi Produktif di Kota Bontang.
Ia menjelaskan, bantuan diberikan sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap peran aktif lembaga-lembaga sosial dalam pembangunan masyarakat, utamanya di bidang pelayanan sosial, kesehatan dan penguatan ekonomi kerakyatan.
“Kami percaya, pembangunan sosial tak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri. Peran serta masyarakat dan lembaga sosial sangatlah penting. Karena itu kami dorong dan dukung agar mereka terus bergerak,” jelasnya.
Ia menambahkan, sertifikat halal juga diserahkan kepada para pelaku usaha mikro dan kecil di Kota Bontang yang diyakini menjadi instrumen penting untuk meningkatkan daya saing produk lokal agar mampu menembus pasar nasional bahkan internasional.
“Upaya ini sejalan dengan tekad kita untuk mendorong UMKM naik kelas. Kita ingin pelaku usaha tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang bahkan bisa ekspor,” tuturnya.
Harum menegaskan, semua program tersebut tak lain adalah wujud nyata kehadiran negara di tengah rakyat. Bukan hanya dalam bentuk pidato dan janji, melainkan aksi nyata.
“Pemerintah itu tidak jauh. Pemerintah itu ada dan yang paling penting pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap jerih payah rakyatnya,” pungkasnya.
“Kepada para penerima umrah dan perjalanan religi, semoga ibadahnya membawa keberkahan. Kepada para guru, teruslah menyalakan cahaya ilmu dan kepada pelaku UMKM dan lembaga sosial, tetaplah menjadi penggerak kemajuan ekonomi dan kebaikan sosial,” pungkasnya.
Tampak hadir, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Anggota DPD RI Sofyan Hasdam, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, Ketua TP PKK Kaltim Hj. Sarifah Suraidah Harum, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni serta jajaran kepala OPD lingkup Pemprov Kaltim. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor : Emmi

 
		 
