SAMARINDA: Mahasiswa lulusan Program Studi Pendidikan Ekonomi IKIP PGRI Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Doni Rizaldy menilai, IKIP PGRI Kaltim sangat mendukung mahasiswa yang berasal dari kalangan pekerja.
Sistem perkuliahan yang ramah waktu dan fleksibel membuatnya tetap bisa bekerja sambil belajar.
Ia pun menyarankan agar lulusan SMA atau SMK yang telah bekerja dan ingin kuliah sambil bekerja mempertimbangkan kampus ini sebagai pilihan utama.
“Untuk orang yang sudah bekerja, IKIP PGRI ini sangat membantu. Nggak menyusahkan sama sekali. Saya sarankan yang dua tahun kerja setelah lulus sekolah dan ingin kuliah, ambil saja di PGRI,” ucapnya saat diwawancarai usai acara yudisium di Gedung Serbaguna IKIP PGRI Kaltim, Kamis, 17 Juli 2025.
Ia juga menorehkan prestasi sebagai lulusan terbaik dalam yudisium tahap pertama tahun akademik 2024/2025.
Dengan IPK 3,77 predikat pujian, Doni tidak hanya berhasil menyelesaikan studi sarjananya dengan gemilang, tetapi juga memberikan inspirasi bagi para pekerja muda yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi.
Doni mengaku bahwa keputusan untuk kuliah kembali setelah bekerja selama lima tahun di bidang teknik bukanlah hal mudah.
Namun berkat fleksibilitas sistem perkuliahan di IKIP PGRI Kaltim, ia mampu menyeimbangkan antara dunia kerja dan studi.
“Saya sudah bekerja sebelum masuk PGRI. Lulusan D3 dari Bandung, saya kerja di bidang teknik. Tapi setelah dua tahun bekerja tanpa ada peningkatan, saya memutuskan kuliah lagi di IKIP PGRI Kaltim tahun 2021. Alhamdulillah saya lulus dengan nilai terbaik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Doni menggarisbawahi pentingnya menghapus stigma soal usia dalam dunia pendidikan.
Menurutnya, di IKIP PGRI semua mahasiswa diperlakukan sama, baik yang muda maupun yang sudah dewasa.
“Di sini nggak ada istilah minder karena umur. Mau muda atau tua, semua sama. Proses belajar nggak mengenal usia,” tegasnya.
Ia pun berharap ke depan IKIP PGRI Kaltim semakin berkembang dan dikenal lebih luas di tingkat nasional, terutama sebagai kampus yang peduli terhadap akses pendidikan bagi pekerja.
“Saya berharap IKIP PGRI Samarinda ini makin maju, berkembang, dan dikenal kampus lain. Karena sistemnya sangat membantu bagi kami, para pekerja yang ingin tetap sekolah,” tutupnya.
Yudisium tahap pertama IKIP PGRI Kaltim ini diikuti 68 mahasiswa dari tiga program studi: Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Kepelatihan Olahraga, dan Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif.
Tahap kedua yudisium dijadwalkan berlangsung awal Agustus, dan akan dilanjutkan dengan wisuda ke-30 pada 22 Oktober 2025.