SAMARINDA: Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda, pada Jumat, 1 Agustus 2025, resmi melayani penerbangan perdana dua maskapai nasional: Garuda Indonesia dengan rute Samarinda-Jakarta (PP) dan Batik Air dengan rute Samarinda-Surabaya (PP).
Kepala BLU Unit Penyelenggara Bandar Udara APT Pranoto, I Kadek Yuli Sastrawan, menyambut baik pembukaan rute baru ini dan menyatakan harapannya agar permintaan terhadap rute tersebut terus meningkat, sehingga memperkuat jaringan konektivitas udara dari dan ke Kalimantan Timur.
“Beroperasinya rute baru oleh dua maskapai ini diharapkan dapat membuka peluang besar bagi konektivitas wilayah, mendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata, serta memberikan kemudahan akses menuju pusat bisnis dan pemerintahan, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujar Kadek.
Dalam seremoni penerbangan perdana tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan GA 581, sedangkan Batik Air menggunakan Airbus A320 dengan nomor penerbangan ID 6684. Kedua rute ini akan beroperasi setiap hari.
Kadek menjelaskan bahwa saat ini Bandar Udara APT Pranoto memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 2.250 meter dengan lebar 45 meter.
Terminal penumpang seluas 12.700 meter persegi mampu melayani hingga 1,5 juta penumpang per tahun.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Bandara APT Pranoto siap melayani penumpang domestik maupun mancanegara yang ingin mengunjungi berbagai destinasi unggulan di Kalimantan Timur.
Di tempat yang sama, Direktur Niaga Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim, menyampaikan bahwa pembukaan rute ke dan dari Samarinda merupakan bagian dari komitmen Garuda Indonesia dalam memperluas jaringan konektivitas udara nasional, serta menjadi penggerak roda ekonomi di kawasan timur Indonesia.
“Langkah ini tidak hanya mendukung sektor pariwisata, tetapi juga memperkuat konektivitas bisnis yang pada akhirnya meningkatkan daya saing daerah,” ujar Reza.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, menegaskan bahwa kehadiran kembali Garuda Indonesia dan Batik Air di Samarinda bukan sekadar simbol, melainkan hasil dari perjuangan panjang dan kolaborasi lintas sektor yang telah dibangun oleh pemerintah daerah selama lebih dari satu tahun.
“Kami tidak berhenti menyurati, berkoordinasi, berdiplomasi, dan membangun komunikasi dengan berbagai pihak, baik kementerian maupun maskapai. Hari ini adalah hasil dari upaya kolektif itu,” tegas Saefuddin.
Ia juga menekankan bahwa rute baru ini akan memberikan dampak signifikan terhadap percepatan pembangunan Samarinda, termasuk kemudahan mobilitas masyarakat, efisiensi distribusi logistik, pengendalian inflasi, hingga peningkatan daya tarik investasi.
“Transportasi udara yang efisien adalah fondasi dari pertumbuhan ekonomi modern. Ini akan membuka peluang lebih besar untuk pergerakan orang dan barang, serta menurunkan biaya logistik,” jelasnya.
Bagi wisatawan yang terbang ke Samarinda melalui Bandar Udara APT Pranoto, tersedia akses menuju destinasi unggulan seperti Taman Nasional Kutai, Desa Budaya Pampang, Pulau Derawan, serta jalur strategis menuju kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).