CIBUBUR: Dalam rangka mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional, khususnya di kalangan generasi muda, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan atau Like It.

Acara ini diikuti sekitar 3.000 anak Pramuka berkebutuhan khusus tingkat nasional, bertepatan dengan peringatan Hari Pramuka ke-64 di Bumi Perkemahan Graha Wisata, Cibubur, Kamis, 14 Agustus 2025.
Dengan tema “Generasi Muda Mandiri Finansial Menuju Indonesia Emas”, kegiatan menghadirkan pembicara Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti, serta Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi yang bertindak sebagai pemandu acara.
Dalam sesi tatap muka, Mahendra Siregar mengajak para peserta untuk mulai membiasakan menabung.
Menurutnya, kebiasaan menabung mengajarkan disiplin, baik dalam penggunaan uang maupun dalam mengelola kebutuhan ekonomi lainnya.
“Dengan menabung, anak bisa mengukur kemampuan menggunakan uang sesuai prioritas, bahkan mewujudkan cita-cita dengan kemampuan sendiri,” ujarnya.
Ia menambahkan, tabungan berfungsi sebagai dana cadangan untuk kebutuhan mendesak atau keinginan besar, seperti liburan akhir tahun atau membeli barang tertentu.
“Menabung memberikan penguatan pada pembentukan karakter, kedisiplinan, dan ketangguhan untuk terus berkembang,” tegas Mahendra.
Melalui program Simpanan Pelajar (Simpel), ajakan ini telah terealisasi secara luas. Saat ini, Simpel memiliki 59 juta rekening dengan total dana sekitar Rp32 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menilai, menabung tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi pembangunan bangsa.
“Dana yang disimpan dalam jangka waktu tertentu, jika digunakan untuk hal positif seperti membangun rumah, akan memberikan dampak ekonomi sekaligus kebanggaan bagi keluarga,” ujarnya.
Thomas menekankan bahwa kebiasaan menabung dapat menggerakkan berbagai sektor ekonomi, sekaligus membentuk generasi yang lebih mandiri dan berdaya saing.