SAMARINDA: Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas’ud, menilai program transmigrasi pemerintah dapat menjadi kunci strategis untuk menambah jumlah kursi DPR RI dari daerah tersebut.
Dengan jumlah penduduk baru sekitar empat juta jiwa, Kaltim saat ini hanya memiliki satu daerah pemilihan (dapil).
“Jumlah penduduk Kaltim itu kurang. Makanya dapilnya cuma satu, tidak seperti Kalsel yang sudah dua dapil karena penduduknya lebih dari empat juta,” ujar Hasanuddin, Selasa, 2 September 2025.
Ia mencontohkan, provinsi lain dengan jumlah penduduk besar memiliki perwakilan jauh lebih banyak di DPR RI.
Sulawesi Selatan, misalnya, memiliki 24 anggota DPR RI, sedangkan Jawa Barat mencapai 91 orang. Perbedaan ini semata-mata karena aturan penentuan dapil berdasarkan jumlah penduduk, bukan luas wilayah.
“Kalau penduduk bertambah, Kaltim bisa jadi dapil satu dan dua. Anggota DPR RI dari Kaltim juga bisa lebih banyak, bukan hanya delapan orang,” jelasnya.
Selain alasan politik, Hasanuddin menyebut transmigrasi dapat menghidupkan lahan tidur yang masih banyak tersebar di wilayah Kaltim.
Kehadiran transmigran, menurutnya, bisa menggerakkan ekonomi daerah melalui pemanfaatan lahan tidak terpakai, dengan regulasi yang tepat dari pemerintah.
Meski begitu, ia tidak menutup mata terhadap pro dan kontra yang muncul.
Sejumlah organisasi masyarakat sebelumnya menyuarakan keberatan, seperti Perkumpulan Pemuda Indonesia (PPI) Kaltim yang menolak program transmigrasi di Desa Kerang, Kabupaten Paser.
“Mungkin ada traumatik dulu karena lahannya, kita tidak tahu persis. Itu bisa ditanyakan ke pemerintah daerah, apa yang menyebabkan masyarakat tidak setuju,” katanya.
Namun, Hasanuddin tetap menegaskan bahwa transmigrasi adalah salah satu program pemerintah yang terbukti berhasil.
Baginya, kesinambungan program ini akan sangat berarti bagi masa depan Kaltim, asalkan dilaksanakan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat lokal.
“Prinsipnya, kita mendukung. Transmigrasi bukan hanya untuk pemerataan penduduk, tapi juga masa depan pembangunan Kaltim,” tutupnya.