KUALA LUMPUR: Setelah menaklukkan 272 anak tangga warna-warni Batu Caves di pagi hari, rombongan Media Sukri Indonesia (MSI) Group melanjutkan perjalanan ke ikon bersejarah Kuala Lumpur: Masjid Jamek Sultan Abdul Samad dan Dataran Merdeka, Senin, 8 September 2025.
Perjalanan ditempuh menggunakan kereta dari Stasiun KTM Batu Caves menuju pusat kota.

Tujuan pertama adalah Masjid Jamek Sultan Abdul Samad, salah satu masjid tertua di Kuala Lumpur.
Masjid ini terletak di pertemuan arus Sungai Kelang dan Sungai Gombak serta dapat diakses melalui Jalan Tun Perak.
Masjid Jamek dibangun pada 1909 dan dirancang oleh arsitek Inggris Arthur Benison Hubback, yang juga merancang sejumlah bangunan kolonial ikonik di Malaysia.
Gaya arsitektur masjid ini memadukan sentuhan Mughal, Moor, dan Islam klasik, dengan kubah putih dan menara ramping yang khas.
Emmy wartawan infosatu.co mengaku kagum dengan suasana di dalam masjid.
“Dari luar masjid ini terlihat megah, tapi ketika masuk suasananya sangat teduh. Ornamen masjid klasik dengan kubah putih dan menara tinggi membuat hati terasa damai,” ungkapnya.
Sebelum masuk, wisatawan yang berpakaian tidak sesuai aturan syar’i diberikan jubah dan penutup kepala.
Rombongan pun mengikuti tata tertib dengan tertib.
Beberapa peserta memilih melaksanakan salat sunah sekaligus beristirahat sejenak setelah perjalanan panjang sejak pagi.
Tak jauh dari halaman masjid, rombongan juga menyempatkan diri singgah di River of Life, kawasan revitalisasi sungai yang dihiasi jembatan, mural, dan spot foto ikonik dengan latar air mancur.
Di siang hari, tempat ini menampilkan panorama unik dengan sungai yang berpadu dengan siluet gedung-gedung pencakar langit.
Rombongan MSI Group tampak antusias berswafoto bersama di tepian sungai.
Beberapa wartawan memanfaatkan momen itu untuk mengabadikan suasana kebersamaan dengan latar belakang tulisan River of Life yang terkenal.
Perjalanan kemudian berlanjut ke Dataran Merdeka, lokasi bersejarah tempat pengibaran bendera Malaysia pertama kali pada 31 Agustus 1957.
Namun, saat rombongan tiba, kawasan ini sedang dalam tahap renovasi. Area lapangan ditutup sebagian sehingga rombongan tidak dapat leluasa berfoto seperti wisatawan pada umumnya.
Meski demikian, mereka tetap dapat melihat dari dekat Bangunan Sultan Abdul Samad yang berdiri megah di seberang jalan dengan arsitektur kolonial bergaya Moor.
Bangunan bersejarah ini tetap menjadi daya tarik utama meski area Dataran Merdeka terbatas aksesnya.
Emmy menyebut momen itu tetap berkesan meski tidak bisa berlama-lama.
“Memang agak kecewa karena sedang direnovasi, jadi tidak bisa berfoto disana. Tapi melihat langsung tempat bersejarah kemerdekaan Malaysia tetap memberi kesan tersendiri,” ujarnya.
Hari kedua perjalanan MSI Group di Malaysia pun menjadi rangkaian pengalaman lengkap: mulai dari spiritualitas di Batu Caves, keteduhan di Masjid Jamek, keindahan River of Life, hingga menyaksikan langsung Dataran Merdeka yang tengah berbenah.
Bagi rombongan, perjalanan bukan hanya soal mengunjungi tempat, tapi juga mengikat kebersamaan. Tawa, swafoto, hingga rasa takjub bersama menjadi bagian dari cerita yang tak akan terlupakan.
Menjelang sore, rombongan kembali ke hotel untuk beristirahat, sebelum melanjutkan agenda malam ke Twin Towers KLCC.