SAMARINDA: Proses revitalisasi Pasar Pagi Samarinda yang dimulai sejak awal 2024 kini memasuki tahap akhir.

Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, memastikan penyelesaian revitalisasi berjalan sesuai rencana dan pedagang akan segera menempati kios baru.
“Perkembangan Pasar Pagi sudah mencapai tahap akhir. Insyaallah tidak lama lagi kita resmikan. Sekarang tinggal pengaturan kios, dan kami sudah data pedagangnya. Insyaallah semua dapat,” ujar Saefuddin saat ditemui seusai mengikuti rangkaian HUT TNI ke-80 di Samarinda, Senin, 22 September 2025.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda, Nurrahmani, menambahkan bahwa penempatan kios pedagang dilakukan melalui mekanisme undian dan penomoran.
Namun, tahapan tersebut menunggu penyelesaian instalasi kelistrikan.
“Kalau kelistrikannya sudah selesai, baru kami sosialisasi, kemudian dilakukan pencabutan undian. Undian itu per lantai dan sesuai segmen, misalnya zona basah dan zona kering. Semua dilakukan pada hari yang sama,” jelas Nurrahmani beberapa waktu lalu.
Sosialisasi kepada pedagang dijadwalkan berlangsung Oktober 2025, berbarengan dengan serah terima bangunan dari kontraktor ke pemerintah kota.
Disdag menegaskan, kios diprioritaskan bagi pedagang lama yang selama ini direlokasi selama pembangunan, sementara pedagang baru hanya bisa masuk jika ada sisa ruang.
“Ini revitalisasi, bukan membuka segmen baru. Jadi prioritasnya pedagang lama,” tegas Nurrahmani.
Hingga saat ini, progres fisik revitalisasi Pasar Pagi sudah mencapai sekitar 90 persen, dengan tahap akhir berupa pembersihan area. Bangunan diproyeksikan mulai beroperasi pada November 2025.
Tak hanya kios, pemerintah juga memastikan fasilitas publik ditanggung penuh, mulai dari listrik penerangan, eskalator, mushola, hingga toilet.
Pedagang hanya dibebani biaya listrik jika menambah fasilitas pribadi seperti kipas angin atau dispenser.
“Kalau menambah instalasi pribadi, nanti akan dipasang kWh meter baru agar pemakaiannya tercatat resmi,” tambah Nurrahmani.
Revitalisasi Pasar Pagi menelan anggaran total Rp468,5 miliar, terdiri atas Rp320 miliar di tahap pertama dan Rp148,5 miliar pada tahap kedua yang kini sudah mencapai 65 persen.
Selain bangunan utama, tersedia lahan parkir untuk 800 motor dan 105 mobil, dengan akses kendaraan diatur terpisah: mobil masuk lewat Jalan Jenderal Sudirman, sedangkan motor melalui Jalan Gajah Mada.
Berdasarkan data 2023, sekitar 2.500 pedagang akan menempati bangunan baru, termasuk pemegang Surat Keterangan Tempat Usaha Berdagang (SKTUB) serta pedagang yang sebelumnya berjualan di sepanjang Jalan Tumenggung.
Dengan desain modern, fasilitas publik gratis, dan manajemen parkir lebih tertata, Pasar Pagi Samarinda diharapkan menjadi pusat perdagangan baru yang lebih ramah bagi pengunjung sekaligus menjadi wajah baru perekonomian kota.

 
		 
