SAMARINDA: Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kalimantan Timur (Kaltim), Noryani Sorayalita, menegaskan pentingnya peran komunitas ojek online (ojol) dalam melindungi anak dari ancaman kekerasan.
Hal itu ia sampaikan usai memberikan sambutan pada kegiatan Lindungi Masa Depan Anak Bersama Ojol Berlian di Ruang Bina Bangsa Kesbangpol Kaltim, Selasa, 7 September 2025.

Noryani menjelaskan, keterlibatan pengemudi dari tiga aplikator Grab, Maxim dan Gojek menjadi langkah awal untuk menjadikan mereka bukan hanya sekadar penyedia layanan transportasi, tetapi juga pelopor keselamatan sekaligus pelapor jika mengetahui tindak kekerasan.
“Driver ojol harus jadi pelopor keselamatan sekaligus pelapor bila menemukan kekerasan, bukan malah terlibat sebagai pelaku,” ujar Noryani.
Menurutnya, komunitas ojol bisa menjadi role model bagi rekan-rekan driver lain.
Informasi yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan dapat disebarluaskan kembali ke komunitas masing-masing, sehingga semakin banyak driver yang memiliki pemahaman tentang perlindungan anak.
“Kami harapkan melalui Ojol Berlian ini, anak-anak yang menggunakan transportasi, khususnya ojek online, bisa merasa aman, nyaman, dan selamat baik saat ke sekolah maupun pulang ke rumah,” ucapnya.
Dalam kegiatan ini, DP3A Kaltim menghadirkan narasumber dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK serta organisasi perangkat daerah terkait.
Edukasi diberikan tentang cara mengenali tanda kekerasan, langkah penanganan terhadap korban maupun pelaku, hingga pendampingan hukum bila terjadi kasus.
“Kami ingin ojol tidak hanya memahami perlindungan bagi anak, tapi juga tahu cara melindungi dirinya sendiri. Karena mereka pun berpotensi menjadi korban kekerasan, baik fisik maupun psikis, dari pengguna layanan,” tambah Noryani.
DP3A Kaltim juga menyiapkan inovasi berupa aplikasi khusus Ojol Berlian dengan fitur call center yang akan diluncurkan tahun ini, untuk mempercepat laporan dan penanganan kasus kekerasan di lapangan.
Pada kesempatan itu juga para pengemudi ojol peserta kegiatan membacakan deklarasi bersama yang berisi tujuh poin komitmen yang telah ditandatangani bersama:
1. Menjadi pelopor keselamatan anak dalam setiap layanan transportasi.
2. Menolak segala bentuk kekerasan, perundungan, eksploitasi, dan diskriminasi terhadap anak.
3. Menjaga sikap, tutur kata, dan tindakan yang ramah serta aman bagi anak.
4. Melaporkan kepada pihak berwenang jika mengetahui adanya kekerasan.
5. Bersinergi dengan pemerintah, dunia usaha, media, dan masyarakat dalam melindungi anak.
6. Menjadi teladan positif bagi anak melalui perilaku santun, jujur, disiplin, dan bertanggung jawab.
7. Mendukung gerakan bersama lindungi anak demi mewujudkan Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas.
Salah satu peserta, Dani, driver ojol Maxim yang sudah beroperasi di Samarinda sejak 2019, menyambut positif program ini.
Menurutnya, Ojol Berlian akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengemudi ojek online.
“Ini tujuannya positif, melindungi anak dan perempuan. Saya sebagai ojol mendukung penuh kegiatan ini. Kepercayaan masyarakat sebenarnya bagus kepada driver ojol, hanya saja ada beberapa oknum yang mencoreng nama baik. Kalau ojol yang asli itu bertanggung jawab pada pekerjaannya,” ujarnya.
Dani berharap kegiatan ini semakin memperkuat citra positif pengemudi ojol di mata masyarakat.
“Kedepannya saya berharap masyarakat semakin percaya pada ojol, karena tidak semua ojol jelek. Mayoritas ojol bekerja dengan jujur dan bertanggung jawab,” tambahnya.
