SAMARINDA: Pengejaran terhadap empat tahanan Polsek Samarinda Kota yang masih berkeliaran terus diperluas.
Polresta Samarinda mengerahkan tim gabungan untuk mempersempit ruang gerak para buronan.
Upaya itu mencakup penelusuran di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Kilometer 6, Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, setelah dua tahanan terekam kamera pengawas milik warga di daerah tersebut.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, melalui Kasat Reskrim AKP Agus Setyawan, menyatakan bahwa tim gabungan terus bergerak di lapangan.
Fokus utama diarahkan pada pengejaran dua tahanan, Muhammad Yusril alias Unyil yang terjerat kasus pencurian dengan pemberatan dan Krisantus Dominikus Werong Lubur alias Santos, tersangka kasus pencabulan, yang sempat terekam CCTV warga.
“Salah satunya tim yang sedang melaksanakan kegiatan di Balikpapan sudah melaksanakan pengejaran di sana,” kata Agus, Kamis, 23 Oktober 2025.
Namun ia enggan membeberkan lebih jauh detail operasi tersebut.
Menurut Agus, keterbukaan informasi yang terlalu dini dikhawatirkan justru memberi kesempatan bagi para buronan untuk melarikan diri lebih jauh.
“Ada progres-progres selanjut yang nanti kita akan sampaikan apabila nanti sudah dilaksanakan penangkapan. Kami mohon doanya dari seluruh masyarakat juga rekan-rekan semua,” ujarnya.
Dua tahanan, Unyil dan Santos, terakhir terlihat berjalan kaki di kawasan Loa Janan pada Selasa siang, 21 Oktober 2025.
Dalam rekaman CCTV, keduanya tampak mengenakan pakaian kasual, satu memakai hodie cokelat dengan celana pendek biru, sementara lainnya mengenakan hodie toska dipadu celana panjang hitam.
Polsek Loa Janan yang menerima laporan warga segera berkoordinasi dengan Polresta Samarinda untuk memastikan keberadaan mereka. Namun hingga Rabu siang, 22 Oktober 2025, keduanya belum juga tertangkap.
Sementara itu, perkembangan terbaru datang dari hasil penyisiran di wilayah Sambutan.
Satu dari lima tahanan yang lebih dulu kabur akhirnya berhasil dibekuk.
Kahar bin Sukarno, yang diketahui melarikan diri bersama kelompoknya, ditangkap tim gabungan Jatanras Polresta Samarinda dan Reskrim Polsek Samarinda Kota pada Kamis pagi sekitar pukul 10.00 Wita di Jalan Pelita 4 arah Makroman.
Informasi di lapangan menyebutkan, sebelum diamankan, Kahar sempat berbaur dengan warga dengan menyamar sebagai “pak ogah”, pengatur lalu lintas tidak resmi di ruas jalan rusak menuju Makroman.
Ia bahkan diketahui beberapa kali meminta uang kepada pengendara yang melintas di lokasi itu.
Dengan tertangkapnya Kahar, total sudah 11 dari 15 tahanan yang melarikan diri berhasil diamankan kembali.
Seluruh tahanan yang tertangkap telah dipindahkan ke sel tahanan Mapolresta Samarinda untuk menghindari potensi kaburnya kembali.
Empat tahanan yang masih dalam pengejaran terdiri atas Muhammad Yusril alias Unyil, warga Jalan Damai, Kelurahan Sidodamai, dan Krisantus Dominikus Werong Lubur alias Santos, warga Kelurahan Makroman.
Selain keduanya, polisi juga memburu Chandro Nababan alias Alex, warga Jalan Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Pelabuhan, serta Suniansyah alias Suni, warga Jalan Diponegoro Gang Langgar, Kecamatan Samarinda Kota.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan para buronan agar segera melapor.
Polresta Samarinda memastikan pengejaran tidak akan dihentikan hingga seluruh tahanan kembali diamankan.
