Samarinda – Memaksimalkan penataan infrastruktur, penanggulangan banjir, smart city, kebersihan kota, dan memperhatikan semua sektor pembangunan diharap mampu menjadi legacy atau warisan yang terus coba diupayakan untuk membangun Kota Samarinda.

Hal tersebut dikemukakan langsung Wali Kota Samarinda Andi Harun usai upacara peringatan HUT ke-62 Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dan HUT ke-354 Kota Samarinda di Lapangan GOR Segiri Jalan Kesuma Bangsa, Jumat (21/1/2022).
“Ya kita akan usaha semaksimal mungkin mulai dari sekarang untuk membangun Samarinda. Mudah-mudahan bisa menjadi legacy,” terangnya.
Menyinggung penuntasan dalam mengatasi banjir yang merupakan bagian dari harapan besar masyarakat terhadap pemerintah dari tahun ke tahun, Andi menegaskan saat ini memang belum bisa mengukur maksimal tidaknya kinerja dalam membangun Kota Samarinda, tetapi mulai dirasakan bahwa Pemkot telah meletakkan dasar, mengirimkan pesan kepada semua masyarakat untuk bergerak bersama menanggulangi banjir.
“Saat ini pemerintah juga sedang bergerak di sektor pembangunan infrastruktur, meski keadaan dana serba terbatas sehingga masih mulai membenahi drainase,” sebutnya.
Ia juga mengatakan bahwa Pemkot Samarinda akan mulai menambah kolam retensi, membenahi bantaran Sungai Karang Mumus sehingga secara bertahap bottleneck soal pengendalian banjir dapat terpecahkan.
Sebaliknya politikus Partai Gerindra tersebut mengajak semua elemen masyarakat untuk terlibat dalam mengatasi persoalan banjir dengan membuang sampah pada tempatnya, termasuk membiasakan diri untuk tidak membebani sungai dengan beban yang bisa menghambat keinginan pemerintah dalam mengurai persoalan banjir di Samarinda.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut juga menegaskan komitmennya melakukan penataan kota dalam hal membersihkan kota dari image selama ini bahwa orang Samarinda tidak bisa bersih.
“Tapi ternyata setelah kita melakukan kurang lebih hampir setahun, semua orang telah melihat bagaimana Samarinda mulai tertata, bersih, dan bahkan ada warga kabupaten/kota lain mengatakan, coba kita bisa seperti Samarinda yang tiap hari progresnya bergerak, bersungguh-sungguh membangun kota ini,” katanya.

Lebih jauh, Andi mengatakan bahwa Kota Samarinda merupakan salah satu kota yang memiliki Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan bahkan memiliki rumah perlindungan bagi anak dan perempuan.
“Ini pertanda bahwa kita sangat konsen terhadap advokasi bidang anak dan perempuan yang di sisi lain sebagai kota besar yang tumbuh setiap saat, kita melakukan edukasi. Lakukan advokasi dan mencari solusi atas semua permasalahan yang dialami anak dan perempuan. Terutama kejahatan, kekerasan terhadap perempuan dan anak,” lanjut Andi.
Hanya dijelaskannya bahwa pihaknya tidak boleh memberitahu apa saja bentuk permasalahannya. Tetapi tentu sampai saat ini mereka terus mendapatkan edukasi untuk kembali dibangun psikologisnya yang baik oleh pemerintah.
“Tapi pendek kata, saya dan Pak Rusmadi terus berkomitmen pada bidang ini agar makin tahun makin tereliminir kekerasan terhadap anak dan perempuan,” pungkasnya.

 
		 
