Samarinda – Perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) dipastikan akan menambah jumlah penduduk di wilayah Kaltim. Pemerintah juga telah menargetkan sekitar 1,9 juta penduduk jiwa yang akan memenuhi IKN.
Ketua MUI Kaltim KH Rasyid mengatakan pindahnya IKN ke Kaltim baiknya menjadi momentum bagi pengusaha-pengusaha Kaltim dalam menumbuhkan semangat kepekaan untuk dapat berperan pada sektor perekonomian.
“Kesolidan internal para pengusaha juga harus menjadi perhatian agar bisa menyatu,” tuturnya dalam acara Halal Bihalal HPN Kaltim dengan pengusaha Kaltim di Hotel Haris, Rabu (11/5/2022) kemarin.
Mengingat HPN dalam eksistensinya saat ini telah terjadi dualisme antara pusat dan daerah. Padahal peran aktif memajukan perekonomian tidak akan berjalan maksimal jika sedang terjadi perpecahan.
Maka, untuk kepengurusannya nanti diharap dapat terbarukan melalui musyawarah yang terjadwal akan berlangsung pada tahun 2022 ini. Sebab jangan sampai dualisme terpelihara di daerah.
“Dualisme itu nanti dihabiskan melalui musyawarah pada tahun 2022 yang saya harapkan betul-betul nanti bisa solid memajukan perekonomian,” terangnya.
Kemudian, untuk perkembangannya yang pesat dalam rangka IKN, pada nantinya pemerintah yang berpusat di Kaltim akan terjadi pertambahan penduduk. Hal ini jelas menjadi tantangan tersendiri bagi HPN, meski itu akan terjadi secara bertahap.
“Yang menjadi masalah nantinya ketika penduduk dari luar itu datang dengan skill (keterampilan), program dan kapital yang lebih unggul. Memang mereka punya hak, tapi tentunya HPN dapat peka terhadap celah tersebut,” tegasnya.
Berangkat dari hal tersebut, tentu melalui pelatihan-pelatihan skill untuk terus melahirkan sumber daya manusia (SDM) mumpuni bisa masif dilakukan termasuk menjaga jalinan komunikasi dengan para ahli bidang pengusaha.