SAMARINDA : CEO Media Kaltim (Kalimantan Timur), Agus Susanto, menekankan pentingnya netralitas media dalam Pilkada serentak di Kalimantan Timur, khususnya bagi media siber.
Agus menjelaskan bahwa peran media siber dalam Pilkada sangat vital, terutama dalam menjaga netralitas dan menghindari pemberitaan yang bisa memicu polarisasi.
“Tugas media dalam Pilkada ini adalah memastikan berita yang disampaikan netral, tidak memihak, dan menghindari polarisasi antarpendukung,” ujar Agus.
Itu disampaikan pada saat acara pengukuhan pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Samarinda, Senin (21/10/2024), di Cafe Bagios, Samarinda.
Agus juga menggarisbawahi bahwa perkembangan media siber sangat cepat, dan dengan jangkauan yang lebih luas dibandingkan media cetak konvensional, media siber harus lebih berhati-hati dalam mengelola informasi.
“Media memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi yang benar, tidak menyesatkan, dan menangkal hoax,” katanya.
Selain menjaga kebenaran informasi, Agus menekankan pentingnya etika jurnalistik yang harus terus dijunjung oleh seluruh jurnalis di era digital ini.
“Kode etik jurnalistik adalah pedoman, dan di sinilah tantangan terbesar kita untuk tetap profesional sambil memastikan bisnis media terus berjalan,” katanya.
Agus juga mengajak seluruh media untuk bekerja sama dengan lembaga terkait seperti KPU dan Bawaslu dalam mewujudkan Pilkada damai.
“Kerjasama dengan Bawaslu dan KPU penting untuk menciptakan Pilkada yang damai, serta menghindari potensi konflik antarpendukung yang dapat muncul dari pemberitaan yang tidak netral,” tambahnya.
Menurut Agus, peran media tidak hanya sebatas menyampaikan berita, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan tidak Golput dalam Pilkada mendatang.
“Peran media adalah membangun kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi secara demokratis tanpa memihak salah satu calon.”
Agus berharap dengan adanya Pilkada serentak di Kalimantan Timur, media mampu berperan secara profesional dan objektif dalam memberitakan setiap tahapan Pilkada, sehingga proses demokrasi berjalan lancar.(*)