KUKAR: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengajak semua untuk berbuat baik pada bumi, pada lingkungan dengan melakukan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) melalui pola-pola yang baik.
“Percayalah, kalau kita berbuat baik ke bumi, bumi akan memberi kebaikannya kepada kita,” kata Akmal.

Hal itu ia katakan usai melakukan penanaman mangrove secara serentak sekaligus melepas ribuan bibit udang jenis Black Tiger di Desa Salo Palai, Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar), Selasa (7/5/2024).
Ia mengingatkan, Benua Etam memang dikenal kaya akan sumber daya alamnya. Namun, sumber daya alam tersebut akan habis. terlebih jika dikelola dengan cara yang tidak baik.
“Jangan sampai kita dikutuk oleh anak cucu kita kelak karena kita tidak menjaga lingkungan kita. Sekarang saja susah kita melihat pohon ulin,” tegasnya.
Ditjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu pun mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang memenuhi tanggung jawab mereka dalam merehabilitasi hutan sesuai aturan yang berlaku.
“Kita apresiasi perusahaan seperti Indexim ini. Harus kita umumkan, mana yang patuh dan tidak,” pujinya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim Joko Istanto menjelaskan, perusahaan pemegang Persetujuan Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH) mempunyai kewajiban melakukan penanaman dalam upaya rehabilitasi daerah aliran sungai.
“PT Indexim Coalindo pada tahun ini akan melakukan kewajiban penanaman seluas 4.500 hektare,” sebutnya.
Ia menerangkan, penanaman dilakukan pada ekosistem mangrove seluas 1.000 hektare atau sebanyak 3.000 batang bibit mangrove yang terbagi di dua tempat, yakni di wilayah Muara Badak seluas 166 hektare dan wilayah Anggana seluas 834 hektare.
Ia menuturkan, pemulihan ekosistem mangrove melalui rehabilitasi merupakan program prioritas nasional yang bertujuan menyelamatkan dan memulihkan serta meningkatkan tutupan mangrove pada tutupan mangrove yang telah terdegradasi dan perubahan peruntukan.
“Karena eksistensi mangrove ini sangat vital sebagai benteng bagi eksosistem daratan,” jelasnya.
Direktur Konservasi Tanah dan Air Kementerian LHK M Zainal Abidin menyampaikan bentuk rehabilitasi DAS Delta Mahakam dengan pola agrosilvofisti karena saat ini mangrove juga mempunyai hasil hutan bukan kayunya.
“Daunnya untuk pewarna dan buahnya juga bisa untuk sirup,” ucapnya.
Selain mangrove, lanjutnya, pohon nipah yang tumbuh di kawasan delta sungai juga memiliki bermacam fungsi. Banyaknya PPKH di Kaltim juga dinilai mempunyai kontribusi dalam upaya perbaikan serta pemulihan lingkungan di Kaltim.
“Kita akan kolaborasi dengan Dishut Kaltim untuk memulihkan kawasan kritis di Kaltim,” pungkasnya.
Tampak hadir, Kepala Dinas Perikanan Kaltim Irhan Hukmaidy, Asisten 2 Sekda Kabupaten Kukar Ahyani Fadianur, Direktur PT Indexim Coalindo Ricky Gozali serta puluhan masyarakat Muara Badak.(*)
