BALIKPAPAN: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengingatkan warga Minang untuk hidup dan bekerja dengan tak biasa-biasa saja.
Hal itu, sebab menurutnya jika bekerja dengan biasa saja hasilnya akan biasa saja dan dengan bekerja tak biasa-biasa saja, maka hasilnya akan luar biasa.
“Alhamdulillah sejak golongan 1a saya bekerja sejak jam tujuh pagi hingga pukul 11 malam. Saya meyakini, jika kita bekerja biasa-biasa saja, tentu kita akan menjadi orang biasa-biasa saja,” kata Akmal.
Hal itu ia katakan pada kegiatan bertajuk Temu Kangen bersama Paguyuban Minang Balikpapan dan Hiburan KIM di Hotel Royal Suite Balikpapan, Sabtu (3/2/2024).
Dalam kesempatan itu, ia menceritakan pengalaman dan kenangan semenjak dari kampung hingga menduduki karir tertinggi di Kementerian Dalam Negeri.
Akmal mengaku, setelah lulus dari SMA Negeri 1 Bukit Tinggi pada tahun 89, dirinya mengikuti tes perguruan tinggi negeri dua kali namun tak lulus-lulus. Kemudian saat dirinya iseng mencoba Tes IPDN Jatinangor tanpa berharap sama sekali justru dirinya dinyatakan lulus.
“Ketika itu 86 peserta dari Bukit Tinggi, Alhamdulillah cuma saya yang lulus. Akhirnya saya pun ingat pesan teman lama Indra Bakrie. Dia menjelaskan, patut diperhatikan bahwa dalam kehidupan seseorang 98 persen itu adalah takdir. Sedangkan dua persennya ikhtiar,” ungkapnya.
Akmal mengaku sempat tak percaya dan ketika menjabat sebagai Dirjen Otda Kemendagri barulah dirinya percaya bahwa kehidupan seseorang ditentukan takdir dan usaha atau ikhtiar.
“Alhamdulillah semua itu saya jalani. Sebenarnya tak ada bakat saya menjadi ASN, bakat saya pedagang. Akhirnya lulus 1993 dan ikut pelatihan Akabri di Los Kulu,” terangnya.
“Ternyata, mitos orang Kaltim, ketika sudah minum air Mahakam. Maka, suatu saat kembali lagi. Ternyata benar. Alhamdulillah saya kembali menjadi Penjabat Gubernur,” pungkasnya.
Tampak hadir, Dirlantas Polda Kaltim dan Umum Pengurus ASA Balikpapan Jon Prizal Piliang serta tokoh-tokoh Minang di Kaltim. Selain silaturahmi, kegiatan juga dirangkai penyerahan doorprize. (*)

 
		 
