BALIKPAPAN: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik berpesan kepada seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) agar jangan sampai program provinsi tidak berbarengan dengan kabupaten dan kota.
Menurutnya, perencanaan program provinsi harus benar-benar serasi dengan program kabupaten dan kota mengingat wilayah dan masyarakat berada di kabupaten dan kota.
“Jangan sampai program provinsi tidak sinkron dengan kabupaten kota,” tegasnya saat memimpin Rapat Pimpinan Pemprov Kaltim 2023 di Hotel Novotel Balikpapan, Rabu (27/12/2023).
Sebagai informasi, rapim membahas 12 materi diantaranya terkait realisasi pendapatan, realisasi belanja APBD 2023, realisasi pengadaan barang dan jasa 2023, rekap RUP tahun 2024, prognosis realisasi 2023, realisasi bantuan keuangan 2023, pekerjaan tidak selesai, realisasi dana APBN, DAK fisik, progres RPJMD 2018 – 2023 inflasi dan direktif atau arahan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik.
Realisasi pendapatan Kaltim hingga 24 Desember 2023 tercatat melampaui target dimana pendapatan ditargetkan sebesar Rp9,2 triliun dan tercapai Rp10,7 triliun atau 116,49%.
Pendapatan dana transfer target Rp9,3 triliun, realisasi Rp6,9 triliun atau 73,81%. Lain-lain pendapatan daerah yang sah target Rp83 miliar, realisasi mencapai Rp89 miliar.
Sedangkan berdasarkan prognosis pendapatan sampai akhir Desember 2023 diperkirakan akan terjadi defisit Rp873 miliar.
Rapim juga membahas pekerjaan-pekerjaan yang kemungkinan besar tidak bisa diselesaikan hingga akhir 2023 sebesar Rp140,2 miliar.
Ini tersebar di 8 OPD dengan total 46 proyek yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas PUPR dan Pera, Dinas Perhubungan, Dinas Perindagkop dan UKM, Dinas Pemuda dan Olahraga, Bapenda, RSUD Abdul Wahab Sjahranie dan Disnakertrans Kaltim.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu juga menyoroti kinerja perencanaan dari 11 OPD yang realisasi belanjanya masih di bawah 74,99% hingga 20 Desember 2023.
Namun demikian, persentase tersebut diperkirakan akan terus bertambah mengingat saat ini banyak kegiatan sudah masuk dalam prognosis proses pencairan.
Prediksinya realisasi belanja secara umum di atas angka 90%.
Dirinya pun meminta agar seluruh pimpinan OPD meningkatkan kinerja perencanaan dengan komunikasi yang lebih intensif baik kepada kabupaten/kota, pusat maupun legislatif, serta mitra pembangunan lainnya guna meningkatkan lagi serapan belanja di tahun mendatang,
“Saya sebagai Pj Gubernur sangat menikmati kerja sama dengan bapak ibu sekalian. Mudah-mudahan kerja-kerja kita bermanfaat bagi Kalimantan Timur dan semakin baik lagi di masa depan,” harapnya.
Rapim dipandu Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, dihadiri para Asisten dan pimpinan OPD lingkup Pemprov Kaltim. (*)

 
		 
