KUKAR : Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menyebut lahan eks tambang sejatinya produktif. Hanya dibutuhkan ide-ide kreatif untuk memanfaatkannya.
Ia pun mengungkapkan saat ini pihaknya tengah menyiapkan peraturan gubernur untuk mengatur kewajiban menanam minimal satu pohon satu pelajar/mahasiswa.
“Kita harus menanamkan kepedulian itu sejak dini. Mulai sekolah dasar. Makanya, saya minta koordinasi juga ke kabupaten dan kota karena kewenangan pendidikan dasar ada di sana,” kata Akmal.
Hal itu ia katakan usai melakukan peninjauan di lima kawasan pengembangan edukasi, pendidikan, wisata, pertanian, perkebunan dan peternakan di areal lahan pascatambang PT Multi Harapan Utama (MHU), Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loakulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Senin (23/9/2024).
“Saya lihat langkah-langkah di sini sangat bagus,” pujinya.
Areal pertama yang dikunjungi Akmal yakni peternakan rusa. Ia meminta agar PT MHU bersama Forum Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Minerba ikut berkontribusi signifikan dalam pelestarian Rusa Sambar, yang merupakan endemik Kaltim yang hampir punah.
Areal kedua, Kawasan Edu-Agro-Wisata di areal pascatambang PT MHU. Areal ini akan menjadi lokasi pendidikan pelajar dan mahasiswa untuk peduli lingkungan sejak dini. Program ini merupakan kerja sama PT MHU, Unikarta dan Bramasta Sakti.
Selanjutnya, areal pengembangan jagung kerja sama MHU, Bramasta Sakti dan Politani Samarinda. Kemudian areal pengembangan sorgum dan serai.
Ia juga meninjau areal penanaman rumput odot seluas 13 hektare masih di kawasan pascatambang PT MHU.
Dirinya menyarankan agar petani tidak hanya menjual rumput mentah, tapi mengolahnya menjadi produk olahan yang telah dicacah dan dipersentasikan sehingga harganya menjadi jauh lebih mahal.
“Sebulan petani bisa jual Rp50 juta. Kalau diolah lagi, mereka bisa jual tiga kali lipat. Bisa sampai Rp150 juta. Lebih besar dari gaji PNS, lebih besar dari gaji Pj Gubernur,” canda Akmal.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu mengakhiri kunjungannya dengan meninjau lokasi peternakan sapi di areal Miniranch Bramasta Sakti MHU.
Ia berpesan kepada jajaran Forum PPM Minerba untuk bisa membantu pemerintah dan masyarakat membangun lahan pascatambang yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat serta memperkuat hubungan baik dan menjadi jembatan antara pemerintah dan perusahaan.
“Jadi menurut saya, tidak ada yang salah dengan tambang. Tambang itu anugerah Tuhan. Saya ingin perusahaan pemilik konsesi tambang berkontribusi dengan memanfaatkan lahan pascatambang untuk kegiatan produktif dan berkelanjutan, serta bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Akmal Malik dan Direktur PT MHU menanam bibit kelengkeng berjenis Jember Utama di Demplot Pengembangan Hortikultura Buah Lengkeng di Lahan Pascatambang PT MHU.
Turut mendampingi Pj Gubernur dalam peninjauan, Direktur PT Multi Harapan Utama (MHU) Faiz Firdaus Fauzan serta sejumlah kepala OPD Pemprov Kaltim.(*)