SAMARINDA: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) memperluas akses pasar dan promosi produk lokal sebagai fokus penguatan UMKM melalui program Pekan UMKM Kaltim yang akan dijadwalkan secara rutin.
Program ini ditujukan untuk mendorong daya saing pelaku usaha sekaligus membuka peluang kemitraan dan transformasi digital UMKM di daerah.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Unit Usaha Kecil (DPPKUKM) Kaltim, Heni Purwaningsih, mengatakan Pekan UMKM disiapkan menjadi wadah terbuka bagi pelaku usaha untuk memperkenalkan produk unggulan serta memperluas jaringan pemasaran di tengah tantangan fiskal daerah.
“Tujuan kegiatan ini adalah memperluas akses promosi dan pemasaran produk UMKM Kalimantan Timur serta mendorong peningkatan kapasitas pelaku usaha agar semakin berdaya saing,” ujarnya saat diwawancarai usai pembukaan Pekan UMKM, Sabtu, 6 Desember 2025.
Selain promosi produk, Pekan UMKM juga menghadirkan sejumlah kegiatan lain seperti aktivitas komunitas dance, Balance Bike, kompetisi Got Talent, hingga kompetisi Modern Dance/Korean Dance.
Kegiatan berlangsung selama dua hari pada 6-7 Desember 2025 di area parkir Gelora Kadrie Oening Sempaja, Samarinda.
Menurutnya, penguatan pasar UMKM perlu diimbangi percepatan adopsi digital dan peningkatan kapasitas usaha.
Selain itu, agenda rutin dinilai akan memberikan ruang promosi yang berkelanjutan bagi pelaku usaha dari berbagai sektor.
“Kami memfasilitasi UMKM untuk memperkenalkan produk unggulan kepada masyarakat luas dan membuka peluang kemitraan bisnis yang lebih luas, termasuk percepatan transformasi digital UMKM,” jelasnya.
Heni menyebutkan, meski terdapat penyesuaian anggaran akibat pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD), pemerintah daerah akan tetap mengupayakan Pekan UMKM sebagai event terjadwal setiap pekan.
“Ini tentu membutuhkan dukungan dari perbankan, BUMN, BUMD dan mitra lainnya,” ujarnya.
Pelaksanaan perdana Pekan UMKM melibatkan 50 pelaku usaha dari Samarinda dan sekitarnya, meliputi sektor pangan, kerajinan, kuliner, dan oleh-oleh khas daerah.
Sejumlah kegiatan pelatihan, kompetisi kreatif, serta pengenalan kerajinan lokal juga digelar untuk memperkuat kapasitas UMKM dan regenerasi perajin muda.
Salah satunya adalah pelatihan menganyam rotan yang diikuti 50 pelajar SMA/SMK, sebagai upaya menumbuhkan minat terhadap produk kerajinan Kalimantan Timur.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya tahu produk akhirnya, tetapi juga mengetahui proses pembuatannya. Dari pelatihan ini diharapkan muncul minat baru untuk mengembangkan kerajinan Kaltim,” kata Heni. (Adv Diskominfo Kaltim)
Editor : Emmi

