
BONTANG : Anggota DPRD Kota Bontang Kalimantan Timur (Kaltim) Alfin Rausan Fikry menyatakan dukungannya terhadap kebijakan penerapan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik yang direncanakan mulai diberlakukan di Bontang bulan ini.
Menurutnya, penerapan ETLE adalah langkah positif untuk meningkatkan ketertiban masyarakat dalam berlalu lintas.
“ETLE lebih bagus. Saat ini baru tiga titik yang terpasang, jika semua titik bisa terpasang itu lebih baik,” ungkap Alfin.
Tiga titik strategis tersebut sudah dipasangi infrastruktur pendukung seperti kamera pengawas oleh Satuan Polisi Lalu Lintas (Polantas) setempat sebagai persiapan pelaksanaan ETLE.
Tiga kamera yang telah dipasang berada di lampu merah di Simpang Empat Jalan R Suprapto dekat Rumah Sakit Amalia, Simpang tiga Jalan Jenderal Soedirman, serta Simpang Tiga Bhayangkara menuju Jalan Cipto Mangunkusumo.
Namun, Alfin menekankan pentingnya agar sistem ini tidak hanya efektif di awal penerapannya. Ia mengingatkan pihak kepolisian agar berkomitmen dalam mengelola ETLE secara konsisten.
“Untuk mengefektifkan ini tergantung pada pihak polres. Jangan sampai hanya bertahan satu bulan, setelah itu hilang lagi,” tegasnya.
Legislator Golkar itu juga menekankan bahwa keberlanjutan dan penguatan sistem ETLE akan sangat membantu kepolisian dalam menegakkan aturan lalu lintas secara lebih transparan dan objektif.
“Sistem ini perlu diperkuat agar mempermudah pekerjaan kepolisian dalam menegakkan aturan,” tambahnya.
Selain dukungan terhadap penerapan ETLE, Alfin juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat terkait sistem baru ini.
“Ini juga perlu disosialisasikan kepada masyarakat kalau ETLE segera berlaku,” imbuhnya.
Menurutnya, masyarakat perlu diberikan pemahaman yang jelas agar mereka lebih siap dan sadar terhadap aturan yang berlaku.
Alfin berharap dengan penerapan ETLE, masyarakat Bontang bisa menjadi lebih tertib dalam berlalu lintas dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang ada.
“Dengan adanya sistem ini, penindakan pelanggaran lalu lintas diharapkan lebih transparan dan objektif,” tutup Alfin.(*)