
BONTANG : Pemasangan Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) di Kota Bontang Kalimantan Timur (Kaltim) akan kembali digalakkan pada tahun 2025.
Namun kabar kurang menyenangkan menghampiri warga Kelurahan Bontang Lestari.
Wilayah ini belum tersentuh instalasi Jargas, memaksa warganya harus menahan harapan untuk menikmati fasilitas gas murah.
Anggota DPRD Kota Bontang Alfin Rausan Fikry menyatakan kekecewaannya terkait belum terintegrasinya Bontang Lestari dalam rencana pemasangan Jargas.
Ia menegaskan, pemerintah harus mendorong pembangunan pipa hingga ke wilayah tersebut, meski saat ini belum ada jalur pipa induk yang tersedia.
“Kita harus memastikan bahwa seluruh wilayah, termasuk Bontang Lestari, mendapat akses fasilitas yang sama. Mereka berhak atas pemerataan pembangunan,” ujar Alfin.
Menurut Alfin, proyek ini tidak boleh hanya terfokus pada wilayah tertentu saja, melainkan harus mencakup seluruh wilayah Bontang, termasuk Bontang Lestari.
Pembangunan jaringan gas di Bontang Lestari saat ini masih terhambat oleh biaya operasional yang tinggi akibat belum adanya pipa induk di wilayah itu.
Kementerian ESDM pun tengah melakukan perhitungan jarak dan biaya pemasangan sebelum memutuskan kelanjutan proyek. Jika biaya dianggap terlalu besar, kemungkinan proyek ini harus ditunda.
Dengan adanya 944 Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Bontang Lestari, Alfin mendesak agar proyek Jargas tidak hanya berfokus pada wilayah yang dekat dengan sumber gas, tetapi juga memperhatikan pemerataan di seluruh Bontang.
Kriteria pemasangan Jargas sendiri mencakup lokasi yang dekat dengan sumber atau pipa distribusi gas. Namun, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk menelantarkan sebagian masyarakat yang justru membutuhkan akses gas murah.
Alfin berharap, meskipun ada beberapa tantangan, pemerintah harus menemukan solusi agar seluruh warga bisa merasakan manfaat dari program ini.
“Saya harap masyarakat yang seharusnya mendapatkan fasilitas tersebut bisa menerima Jargas dengan layak,” tutupnya.(*)
