Bontang – Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bontang periode 2022-2027 resmi dinakhodai Rustam sejak dikukuhkan pada Senin (21/2/2022) malam di Hotel Bintang Sintuk.

Kegiatan pelantikan yang berlangsung di tengah meningkatnya kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut digelar secara sederhana dan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam berharap agar PHRI ke depan dapat terus berperan dalam pengembangan pariwisata Kota Bontang untuk meningkatkan kontribusi di sektor pendapatan asli daerah (PAD).
Namun politikus Partai Golkar itu tak menampik jika dalam upaya menghasilkan sumber PAD perlu adanya jalinan kerja sama antar pihak dan salah satunya adalah PHRI.
Andi Faizal Sofyan Hasdam pun berharap dengan dilantiknya pengurus baru yang kembali dipimpin Rustam, PHRI dapat semakin bersinergi dengan pemerintah, berkolaborasi merumuskan semua kebijakan atau inovasi yang dinilai tepat.
“Karena bagaimanapun yang namanya PHRI adalah pahlawan PAD juga. Artinya mereka bergerak untuk peningkatan PAD melalui sektor pariwisata,” katanya.
“Mudah-mudahan dengan berbagai macam inovasi yang ada terkait pariwisata, pelayanan hotel, karena ini berkaitan semua, bisa mendatangkan wisatawan di Kota Bontang tentu akan meningkatkan PAD juga,” lanjut pria yang kerap disapa Andi Faiz itu.
Menyinggung kurangnya infrastruktur jalan yang memadai untuk sampai di Kota Bontang, Faiz mengatakan tentu hal tersebut adalah bagian dari tantangan bagaimana dapat diselesaikan sehingga bisa menarik orang atau wisatawan daerah lain datang ke Kota Taman.
“Jadi yang namanya program pariwisata itu tidak bisa secara berpisah, perlu kegiatan menyeluruh artinya induk wisata harus ada di provinsi,” tandasnya.
Ia juga menilai bahwa perlunya dukungan dari Pemprov Kaltim untuk membuat sebuah peta pariwisata yang memperlihatkan lokasi mana saja secara yang dapat menjadi rekomendasi untuk datangnya wisatawan.
“Menghubungkan, misal pada saat orang mendarat di Samarinda atau Balikpapan, kemudian bagaimana mereka bisa mengetahui wisata apa saja yang tersedia di Kota Samarinda, Bontang ataupun Balikpapan,” tuturnya.
Dan bagaimana akses jalannya. Hal ini perlu kerja sama semua pihak.
“Artinya campur tangan Pemprov juga perlu karena ini banyak jalan provinsi sehingga memang sarana prasarana perlu tanggung jawab untuk dapat diperbaiki sehingga kabupaten/kota yang ada bisa menyiapkan tempat wisatanya,” jelasnya.
