SAMARINDA: Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Harun mengungkapkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kalimantan Timur berhasil sebagai provinsi dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi se-Kalimantan pada tahun 2023, yakni mencapai 78,20 persen.
Bahkan Samarinda, meraih IPM tertinggi di tingkat kota se-Kaltim dengan angka 82,32 persen. Dimana angka tersebut terus mengalami peningkatan signifikan sejak 2021 dengan skor 80,76 persen, dan di 2022 dengan skor 81,43 persen.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam Seminar Universitas Terbuka (UT) Samarinda, yang bertajuk “Membangun SDM Kaltim untuk Nusantara”, berlangsung di Plenary Convention Hall Samarinda, Sabtu (2/3/2024).
“Ketika bicara soal SDM, apakah dengan IPM 78,20 persen sudah cukup untuk menentukan bobot dan kapasitas SDM kita?” tanyanya.
Menurutnya, skor IPM tersebut saja tidaklah cukup untuk menilai kualitas SDM. Andi Harun menekankan sebuah keterampilan dan kemampuan sebagai faktor kunci dalam menilai kapasitas SDM.
“Sarjana harus memiliki keterampilan. Keterampilan lebih penting daripada gelar. Hanya memiliki gelar tanpa keterampilan? Omong kosong saja,” tegasnya.
Ia melanjutkan dengan memberikan contoh bahwa memiliki gelar sarjana hanyalah langkah awal, dan penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan khusus di bidang mereka masing-masing.
Mengenai era bonus demografi, Andi Harun menjelaskan saat ini ada sekitar 60 persen atau 180 juta generasi muda insonesia akam mengalami puncak produktivitas pada 2030.
Maksud dari bonus demografi yaitu masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dari usia non produktif (65 tahun ke atas).
“Tapi jangan lupa lawan dari bonus itu adalah beban. Artinya jika anak muda sekarang tidak mampu memaksimalkan dan mengasah kemampuan, keterampilan, ilmu pendidikan, maka hanya akan menjadi beban bukan menjadi bonus,” jelasnya.
“Bagaimana kalo seluruh mahasiswa memiliki produktivitas yang bagus tidak hanya akan berkontribusi pada universitas saja, tetapi memiliki nilai tambah terhadap produktivitasnya kepada bangsa dan negara,” sambungnya.
Maka itu, Andi Harun mengajak generasi muda untuk mempersiapkan diri dengan mendalami keterampilan dan kemampuan di bidangnya.
Keunggulan SDM perlu dikejar terutama generasi muda Samarinda. Apalagi, pemerintah telah menetapkan Ibu Kota Nusantara di wilayah Kalimantan Timur.
“Kita saat ini, perlu mempersiapkan diri sebagai kota yang akan menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan menyiapkan SDM (sumber daya manusia) yang mumpuni dan berkompeten,” ujarnya.
Dalam menghadapi tantangan bonus demografi, pembangunan SDM yang berkualitas bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tugas warga dan generasi muda untuk terus meningkatkan keterampilan dan kemampuan, sehingga mereka dapat menjadi aset positif dan tidak sekadar beban.(*)