

KUTIM: Dalam upaya menghadapi potensi kerawanan pangan dan mengurangi risiko inflasi, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah menyiapkan cadangan pangan sebesar 72 ton, yang saat ini disimpan di Badan Urusan Logistik (Bulog).
Langkah ini diambil untuk merespons fluktuasi harga pangan di pasar dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Dengan memiliki cadangan pangan sebesar ini, kita dapat mengurangi beban masyarakat dan mengatasi potensi inflasi yang mungkin terjadi akibat perubahan harga pangan di pasar,” ujarnya saat ditemui langsung di ruang kerjanya, Rabu (8/11/2023).
Beberapa kecamatan, seperti Wahau, Rantau Pulung, Muara Bengkal, dan Muara Ancalong, diidentifikasi sebagai daerah rawan pangan.
Bennie mengungkap bahwa Dinas Ketahanan Pangan telah mendistribusikan lebih dari 15 ton cadangan pangan ke kecamatan-kecamatan tersebut, dengan tujuan membantu masyarakat yang berada dalam situasi rawan pangan.
Menyadari signifikansi cadangan pangan, Pemerintah Daerah Kutim juga telah meningkatkan alokasi dana untuk tahun 2024.
“Dianggarkan lagi naik jadi 76 ton kami siapkan, sebagai cadangan yang kita simpan di Bulog, dan akan siap digunakan dalam situasi-situasi darurat, seperti banjir, inflasi, stunting, dan bencana alam,” ucap Bennie Hermawan.
“Kami bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk mendapatkan data mengenai inflasi, dan kami langsung membantu masyarakat berdasarkan data yang kami peroleh,” katanya.
“Tim kami juga melakukan pendataan di desa-desa dan per kecamatan, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau,” jelasnya.
“Kami akan terus berupaya untuk menjaga kesejahteraan masyarakat Kutai Timur melalui langkah-langkah yang telah kami rancang dan implementasikan,” pungkasnya. (*)
