SAMARINDA : Setiap kepala daerah memiliki gaya kepemimpinannya sendiri. Meski dengan cara berbeda, mereka sebenarnya memiliki tujuan yang sama, yakni menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.
Misalnya, dalam penyelesaian persoalan kemiskinan. Di bawah kepemimpinan Isran Noor-Hadi Mulyadi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berusaha menekan angka kemiskinan melalui program Rumah Layak Huni (RLH).
Saat ini, Kaltim dinahkodai kepala daerah baru yakni Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur (Wagub) Seno Aji. Mereka memiliki Gratispol sebagai program unggulannya.
Meski terkenal dengan pendidikan gratis, nyatanya Gratispol juga menyasar sektor lain. Program ini juga menggratiskan sektor kesehatan, wifi dan umrah.
Lantas, apakah program RLH yang merupakan program andalan pemimpin sebelumnya akan dilanjutkan atau dihilangkan?
“Nanti kita lihat, tapi program kami yang utama Gratispol berkaitan dengan pendidikan gratis, kesehatan masyarakat kita, infrastruktur dan tentunya lebih banyak pelayanan publik. Bukan untuk layanan pribadi,” jelas Rudy Mas‘ud ditemui di Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar Samarinda, Jumat, 14 Maret 2025.
Politikus Partai Golkar ini menegaskan bahwa pihak pemprov fokus pada pemberdayaan sumber daya manusia (SDM). Apabila SDM Kaltim bagus, ia meyakini, tingkat produktivitasnya juga pasti bagus.
“Untuk layanan pribadi kita akan bantu di sana, tetapi kami berupaya bagaimana untuk pelayanan publik ini lebih ditambahkan, terutama berkaitan dengan SDM,” pungkasnya.
