PASER: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik meninjau lokasi rencana pembangunan bandar udara (bandara) pertama di Kabupaten Paser yang akan mencover lima kabupaten di dua provinsi (Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan).
“Bandara ini akan melayani Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Tabalong, Batu Licin dan Balangan,” kata Akmal di Desa Rantau Panjang Kecamatan Tanah Grogot, Jumat (29/12/2023).
Ia menyebut, bandara dengan lahan yang sudah disiapkan sekitar 228 hektar itu akan menjadi jaringan dan membuka akses bagi Kabupaten Tabalong, Batu Licin dan Balangan ke bandara di Kalimantan Selatan.
“Kan lumayan jauh tuh kalau mereka mau ke bandara Banjarmasin, sampai 10 jam. Juga dari Paser mau ke Balikpapan lumayan jauh,” sebutnya.
Akmal meyakini, selain memudahkan akses bagi warganya sendiri, penumpang dari Kalimantan Selatan juga menjadi peluang bagi Kaltim sehingga Pemerintah Provinsi Kaltim mendukung penuh pembangunan bandara Paser meski kewenangan ada di pemerintah pusat, yakni Kementerian Perhubungan.
“Kita akan berkomunikasi dan berkoordinasi lagi dengan pusat. Sebab sudah ada kesepakatan lima kabupaten dan dua provinsi,” jelasnya.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu sangat berharap program pembangunan bandara Paser bisa terus berlanjut agar memudahkan orang datang dan berinvestasi untuk mengelola sumber daya alam yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Bismillah ya Pak Bupati, semoga pembangunan bandara in bisa terwujud dan didukung semua pihak,” harapnya.
Sebagai informasi, Akmal didampingi Bupati Paser Fahmi Fadli tidak menaiki mobil dinasnya ataupun terabas (motor trail) saat menuju lokasi bandara, melainkan kendaraan offroad.
“Ternyata lebih rumit naik offroad daripada terabas. Perasaan okelah, fresh. Saya baru coba ni, sangat menantang dan was-was juga,” ungkapnya. (*)
