SAMARINDA : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalimantan Timur (Kaltim) Yusliando mengatakan Bappenas bersama Kementerian Federal Jerman (GIZ) akan merumuskan bagaimana transformasi ekonomi di Kaltim dapat dicapai, utamanya yang berbasis green economy.
Ia menjelaskan, ada tiga proyek yang semua dibantu oleh GIZ. Pertama, dokumen transformasi ekonomi berbasis transisi energi. Kedua, berkaitan dengan ekonomi yang berbasis dengan ekonomi hijau dan ketiga, penyiapan tenaga kerja berbasis green jobs.
“Oleh sebab itu, nanti akan disusun dokumen dan kegiatan usaha yang akan dilakukan di Kaltim berkaitan dengan transformasi ekonomi. Sehingga nanti dari lapangan usaha ini disiapkan tenaga kerja berkaitan dengan green jobs, kegiatan ekonomi ke depannya berbasis kepada yang hijau-hijau,” jelas Yusliando di Hotel Fugo, Senin (4/11/2024).
Sebagai informasi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) telah menyepakati pelaksanaan dua proyek.
Kedua proyek tersebut ialah Green Jobs for Social Inclusion and Sustainable Transformation (GESIT) yang diampu oleh Direktorat Ketenagakerjaan dan proyek Green Economic Recovery (GER) yang diampu oleh Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik.
Proyek tersebut bertujuan untuk mendukung komitmen pemerintah dalam penerapan ekonomi hijau dan peningkatan ketenagakerjaan di bidang pekerjaan hijau/green jobs secara inklusif.
Yusliando mengaku, ketiga proyek yang akan dibantu GIZ tersebut akan dikumpulkan untuk menjadi dokumen peta jalan transformasi ekonomi Kaltim. Sehingga diharapkan target manufaktur yang mengarah pada ekonomi hijau pada 2045 mencapai 44 persen.
“Kita di Kaltim, salah satu penyebeb kenapa transformasi ekonomi tidak berjalan dengan baik karena ada kebijakan pemerintah dan aspirasi dari pihak swasta belum tersinkronisasi. Oleh sebab itu, dari hasil evaluasi kami, kita perlu membentuk forum konsultasi daerah untuk percepatan transformasi ekonomi,” ucapnya.(*)