SAMARINDA: Direktur Utama PT Bara Kaltim Sejahtera (BKS) Nidya Listiyono meminta seluruh perusahaan tambang di Kalimantan Timur (Kaltim) membuka ruang kerja sama strategis dengan perusahaan umum daerah (Perusda) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tyo sapaan akrabnya yang juga Dewan Pakar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kaltim mengatakan, arahan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim agar perusahaan tambang menggandeng Perusda merupakan langkah penting agar nilai tambah tambang dinikmati langsung oleh masyarakat Kaltim.
“Harapannya adalah seluruh entitas perusahaan, terutama perusahaan tambang yang bekerja di Kalimantan Timur, bisa bekerja sama dengan perusda yang ada. Ini agar perusda bisa bertumbuh dan PAD meningkat untuk masyarakat Kaltim,” ujarnya, Jumat, 5 Desember 2025.
Tyo berharap kerja sama dapat dijalin melalui skema bisnis yang ada di sektor batubara, BBM, jasa pelabuhan, hingga kegiatan logistik.
Ia menyebut sejumlah Perusda seperti PT Silva, Pandu Tunda, serta Perusda lain dapat dilibatkan dalam rantai pasok industri pertambangan.
Sebagai salah satu Perusda aktif, BKS saat ini tercatat memiliki saham di Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT Mahakam Sumber Jaya.
Menurut Nidya, kontribusi PAD dari skema tersebut berkisar Rp50–70 miliar per tahun.
Namun, ia menilai angka tersebut masih jauh dari potensi maksimal yang dapat dicapai bila seluruh perusahaan tambang membuka peluang kemitraan yang lebih besar.
“Provinsi menargetkan kontribusi minimal Rp500 miliar sampai Rp1 triliun per tahun. Ini harapannya. Tentu itu membutuhkan kerja sama yang baik dan dukungan dari perusahaan tambang yang ada di Kaltim,” tegasnya.
Tyo menambahkan, ruang kolaborasi Perusda dengan perusahaan tambang menjadi penting, mengingat banyaknya entitas bisnis besar yang beroperasi di Kaltim dengan izin usaha pertambangan (IUP) maupun PKP2B.
Menurutnya, sinergi tersebut tidak hanya mendorong pertumbuhan Perusda tetapi juga memastikan manfaat ekonomi daerah berjalan searah dengan kebijakan hilirisasi dan pembangunan inklusif.
“Sekali lagi kami berharap manajemen, owner, dan direksi perusahaan tambang di Kaltim bisa memberikan kesempatan bagi Perusda untuk bekerja, agar PAD kami bisa meningkat,” tutupnya.

