Bontang – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Samarinda menemukan satu sampel bahan makanan berbahaya dari hasil uji lab yang dilakukan pada 17 sampel menu takjil yang diambil secara acak di Kota Bontang, Rabu (20/4/2022).
Satu sampel tersebut merupakan makanan kerupuk yang terbukti positif mengandung pewarna tekstil yang berjenis rhodamin B.
“Dari 17 sampel, ada satu sampel yang menggunakan pewarna tekstil yang warnanya merah,” kata Koordinator Kelompok Substansi Pemeriksaan BPOM Samarinda Abdul Haris Rauf kepada Narasi.co.
Adapun rhodamin B atau pewarna tekstil, dapat menyebabkan gangguan hati dan ginjal bahkan kanker kantung kemih.
“Ini masih hanya uji pendahuluan, nanti sampel ini kita bawa ke Samarinda dengan parameter dan alat yang lebih lengkap,” ujarnya.
Pihaknya pun akan menelusuri akan pengadaan kerupuk tersebut, apakah dari luar daerah atau produk lokal. Namun jika ditemukan, maka BPOM akan melakukan pembinaan kepada pelaku usaha.
“Tapi jika berasal dari luar daerah, maka kita akan bersurat kepada BPOM daerah tersebut untuk ditindaklanjuti. Jika dari produk lokal maka kita akan memberikan peringatan keras,” kata Abdul Haris Rauf.