CIWIDEY: Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP), Djarot Tri Wardhono, menegaskan bahwa Masa Dasar Pembentukan Karakter (Madatukar) Jalur Mandiri menjadi fondasi awal bagi pembentukan perwira transportasi.
“Karakter, disiplin, dan ketangguhan merupakan hal penting bagi para calon perwira transportasi,” ujarnya saat membuka kegiatan.
Melalui Madatukar, lanjut Djarot, peserta akan menjalani uji fisik dan mental, baik secara individu maupun tim, untuk mengasah kreativitas, kerja sama, dan keterampilan.
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai Instruksi Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. IM.8 Tahun 2024 tentang Reformasi Pola Pengasuhan Peserta Didik di lingkungan perguruan tinggi Kementerian Perhubungan.
“Metode pembinaan dirancang lebih terarah, profesional, dan fokus pada empat kompetensi utama, yaitu manajemen diri (intrapersonal), manajemen hubungan (interpersonal), manajemen organisasi, dan manajemen spiritual,” ungkapnya.
Djarot berharap Madatukar dapat menjadi pijakan kuat bagi calon mahasiswa yang kelak akan menjadi perwira transportasi, sehingga mampu membawa perubahan positif, beretika, dan profesional di bidangnya masing-masing.
“Saya berharap seluruh cadet mengikuti Madatukar dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat, sehingga mampu menyerap ilmu yang diberikan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BP3KSDMT, Eko Sudarmanto, melaporkan bahwa Madatukar akan berlangsung selama tujuh hari, mulai 9 hingga 15 Agustus 2025, dengan pembekalan dari fasilitator, pelatih, penceramah, dan praktisi berpengalaman.
Sebanyak 673 calon cadet dari Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang mengikuti kegiatan ini.
“Kami ingin setiap cadet pulang dengan mental juang, karakter tangguh, dan kebanggaan sebagai insan transportasi. Madatukar menjadi titik awal mereka menapaki pendidikan kedinasan,” jelas Eko.