
KUKAR : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Loa Ulung, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tetap eksis beroperasi.
Sebab, unit usahanya bergerak di bidang jasa yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan yang penting bagi warga.
“Karena BUMDes kami (bergerak) di sektor penyediaan barang dan jasa yaitu, mobil pengangkut barang, tenda dan kursi,” kata Kepala Desa Loa Ulung Hermi Kuaria kepada awak media di Loa Ulung, Jumat, 11 April 2025.
Menurutnya, pendapatan yang diterima BUMDes Loa Ulung dari usaha yang dijalankan itu rata-rata sekitar Rp3 juta per tahun. Nominal itu tergolong kecil untuk operasional usaha desa.
Namun demikian, Hermi menuturkan, BUMDes tetap berperan penting bagi dalam kegiatan sosial dan ekonomi warga yang membutuhkan sewa mobil pengangkut barang, tenda, dan kursi.
Oleh karena itu, Pemerintah Desa Loa Ulung berinisiatif keluar dari kondisi yang stagnan tersebut.
Kini, program penyediaan pakan dan bibit ikan tengah dirancang untuk lebih menggerakkan roda perekomian yang dijalankan oleh BUMDes. “Jadi tidak perlu beli ke luar,” ujarnya.
Langkah ini tak datang tanpa alasan. Desa Loa Ulung saat ini tengah mengembangkan budidaya ikan keramba yang dikerjakan oleh sejumlah kelompok tani dan peternak lokal.
Ketersediaan pakan dan bibit secara mandiri akan menurunkan biaya produksi sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi desa.
Sebagai desa dengan status Indeks Desa Membangun (IDM) kategori Desa Maju yang ditetapkan sejak tahun 2021, Loa Ulung memang memiliki potensi untuk berkembang lebih jauh.
Predikat ini bukan sekadar label administratif, tapi membawa konsekuensi dalam bentuk tanggung jawab dan ekspektasi akan tata kelola yang lebih adaptif terhadap potensi lokal.
Status desa maju yang disandang Loa Ulung didukung oleh sejumlah aspek. Hal ini seperti infrastruktur dasar yang memadai, kapasitas SDM yang terus ditingkatkan, serta peran kelembagaan desa seperti BUMDes yang harus lebih dinamis.
Tantangan Loa Ulung bukan hanya pada peningkatan pendapatan BUMDes, namun juga kemampuan menyelaraskan arah usaha dengan potensi yang tersedia di wilayahnya.
Dengan rencana pengembangan sektor pakan dan bibit ikan, Helmi Kuaria berharap BUMDes tak hanya menjadi penyedia jasa. Namun, turut menjadi lokomotif penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan. (Adv)